DENPASAR – Sekolah di Denpasar akan kembali menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada 1 April 2022 mendatang. PTM sebelumnya dihentikan karena kasus Covid-19 varian Omicron meningkat.
‘’PTM untuk seluruh jenjang sekolah di Denpasar dimulai 1 April mendatang,’’ lugas Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, AA Gede Wiratama, di sela-sela Dharma Shanti Nyepi MKKS SMP Kota Denpasar di SMPN 12 Denpasar, Kamis (24/3/2022).
Wiratama mengatakan, untuk minggu pertama pelaksanaan PTM di Denpasar akan dibuka 50 persen. Sedangkan 50 persen lainnya secara daring. Minggu berikutnya baru akan dilaksanakan secara penuh PTM 100 persen.
Adapun teknis pelaksanaan PTM 50 persen adalah masing-masing sekolah bakal mengatur jadwal masuk pelajar secara bergantian agar seluruhnya merasakan PTM di sekolah. Namun fasilitas kantin sekolah masih ditiadakan.
‘’Pada minggu pertama itu, kami sosialisasikan dulu serta buat surat dulu ke sekolah. Termasuk memastikan kesiapan orang tua siswa. Serta memberikan pemahaman ke orang tua dan siswa,’’ kata Wiratama.
Karenanya, Disdikpora terus berkoordinasi dengan tiap sekolah terkait aturan dan protokol kesehatan untuk pelaksanaan PTM ini. ‘’Kami berikan pemahaman kalau ada perubahan ini. Agar wali murid tenang menitipkan anaknya ke sekolah. Prokes juga tetap ditaati agar nantinya Denpasar bisa menggelar PTM 100 persen,’’ papar Wiratama.
Dia mengakui keinginan mayoritas orang tua siswa termasuk sekolah agar disegerakan PTM 100 persen demi menghindari kejenuhan yang berkepanjangan dan menghindari terjadinya los learning berkepanjangan. ‘’Kami yakin sekolah sudah siap melaksanakan PTM. Para guru juga sudah hampir 100 persen mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap ketiga atau booster, sehingga persiapan di masing-masing sekolah juga sudah maksimal,’’ katanya.
Seperti diwartakan sebelumnya, seluruh satuan pendidikan di Kota Denpasar baik mulai dari tingkat TK/PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh alias daring sejak awal Februari 2022 lalu akibat terjadinya lonjakan Covid-19 varian Omicron. tra