POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Indonesia meloloskan 4 wakil (ganda putra, tunggal putra, ganda putri dan ganda campuran) dalam turnamen bulutangkis BWF Super 750 China Masters 2024, yang berlangsung di Shenzhen, China.
Ada tunggal putra Jonatan Christie, ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani, ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, dan ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.
Kemenangan yang paling mengejutkan tentu diraih Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani, dalam babak 16 besar, Kamis (21/11/2024). Sabar/Reza menyingkirkan pasangan tuan rumah yang juga unggulan pertama turnamen ini, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan dua gime langsung 21-10, 21-16
“Kunci kemenangan hari ini adalah berusaha menurunkan bola dan terus menyerang mereka. Dengan kondisi shuttlecock yang kencang dan kondisi lapangan satu yang cukup berangin jadi kami harus mendahului serangan untuk banyak mendapat poin,” ungkap Reza.
Langkah Sabar/Reza ke babak delapan besar, membuat mereka semakin dekat lolos ke BWF World Tour Finals (WTF) 2024 di Hangzhou, China, Desember nanti. “Alhamdulillah bisa diberikan kemenangan… Semoga tren bagus ini berlanjut ke babak-babak selanjutnya,” kata Sabar.
Baik Sabar maupun Reza menjalani rangkaian turnamen tahun ini dengan semangat tinggi dan menikmati semua momen. “Kami sepanjang tahun ini bermain nothing to lose saja, kami menjalani saja dengan memberikan yang terbaik,” kata Reza.
“Kami bertanding dengan motivasi yang besar, kami ingin menang karena peluang ke World Tour Finals itu ada tapi kami juga mencoba tidak mau terlalu terbebani,” timpal Sabar.
Sayangnya langkah Sabar/Reza, gagal diikuti seniornya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto setelah dihentikan pasangan Korea Selatan Jin Young/Seo Seung Jae, dua gim langsung 20-22, 7-21.
“Sayang memang di gim pertama kami sudah unggul-unggul terus tapi tertikung. Lawan bermain sangat rapat, sangat solid, tidak gampang mati dan tidak melakukan kesalahan sendiri. Sebaliknya kami terlalu terburu-buru ingin menambah poin malah jadi bumerang,” ungkap Fajar.
Di nomor ganda putri, satu-satunya pasangan Indonesia yang tersisa, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi melangkah ke perempatfinal setelah memenangkan laga sengit atas pasangan Jepang Kokona Ishikawa/Mio Konegawa dengan skor identik 21-19, 21-19. “Kami lebih nekat di poin-poin kritis, lebih berani saja. Mereka sangat ulet dan tidak mudah dimatikan,” kata Tiwi.
Tunggal Putra
Di nomor tunggal putra, dua wakil Indonesia mengalami nasib berbeda. Jonatan Christie lolos ke perempatfinal setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Lu Guang Zu dengan 21-8, 21-19. Sementara Chico Aura Dwi Wardoyo dihentikan unggulan pertama China, Shi Yu Qi, dua gim langsung 18-21, 10-21.
Menurut Chico, Shi bermain baik dan menunjukkan kualitas pemain tunggal putra peringkat satu dunia. “Dari gim pertama sampai akhir dia bisa mengontrol permainan. Penggunaan pola dan pukulan juga sangat bagus, kapan dia memancing permainan depan dan kapan dia mengambil serangan,” kata Chico dalam keterangan singkat PP PBSI di Jakarta pada Kamis.
“Dia pemain yang komplet. Bisa bermain menyerang, bertahan atau bertahan lalu balik menyerang dengan sama baiknya. Saya kurang bisa ulet dalam meladeni dia tadi,” sambung Chico.
Sedangkan Jonatan mengucap syukur karena bisa mengatasi Lu Guang Zu. ”Puji Tuhan bisa balas dua kekalahan sebelumnya dari Lu Guang Zu. Tapi cukup kaget dengan perubahan shuttlecock dibandingkan pertandingan pertama hari Selasa lalu, hari ini lajunya lebih kencang,” ungkap Jonatan, seperti dilansir posmerdeka,com dari antaranews.
“Beruntung dari strategi dan penyesuaian tadi bisa masuk polanya, bagaimana untuk mempercepat tempo yang membuat dia tidak nyaman dan akhirnya banyak pengembalian yang keluar,” kata dia, lagi.
Pada gim kedua, Jonatan mengaku berusa lebih fokus lagi karena lawan sudah mulai bangkit dari kekalahan pada gim sebelumnya. “Di gim kedua tadi belajar dari pengalaman sebelumnya, saat sudah unggul dan mulai terkejar, jangan sampai turun fokusnya, berpikir, ‘ayo ini poin genting, poin penting, jangan kendur’,” pungkasnya. yes