Cari Bambu, Wayan Burut Ditemukan Tewas di Jurang

PETUGAS Polsek Kintamani melakukan olah TKP di lokasi jatuhnya I Wayan Burut (80), warga Banjar/Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani yang ditemukan tak bernyawa, Senin (22/11/2021). Foto: ist
PETUGAS Polsek Kintamani melakukan olah TKP di lokasi jatuhnya I Wayan Burut (80), warga Banjar/Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani yang ditemukan tak bernyawa, Senin (22/11/2021). Foto: ist

BANGLI – Sempat 3,5 jam tidak pulang setelah pergi mencari bambu, I Wayan Burut (80), warga Banjar/Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani ditemukan tak bernyawa di jurang, Senin (22/11/2021). Kakek itu didapati dalam kondisi luka memar di sekujur tubuh dengan posisi kepala tersangkut di pohon bambu dalam jurang sedalam 20 meter. Diduga korban tewas setelah terpeleset ke jurang akibat kondisi tanah licin. 

Menurut informasi yang diperoleh, korban sekitar pukul 08.00 Wita pergi ke kebun seperti biasa. Namun, sampai pukul 11.30 Wita korban tidak kunjung pulang untuk makan sebagaimana jadwal biasanya pada pukul 09.00 Wita. Waswas, istri korban minta cucunya mencari korban ke kebun tempat korban biasa bekerja.

Bacaan Lainnya

Karena di kebun tidak ditemukan, cucunya pulang dan mengajak ibunya untuk ikut mencari kembali ke kebun. Saat itulah sang cucu melihat ada bekas potongan bambu, dan ketika melihat ke arah jurang terlihat korban dalam posisi kepala tersangkut di pohon bambu. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke warga dan ke Polsek Kintamani untuk penanganan lebih lanjut. 

Kasihumas Polres Bangli, Iptu I Wayan Sarta, membenarkan adanya laporan peristiwa tersebut. Setelah menerima laporan sekitar pukul 13.00 Wita, sebutnya, petugas Polsek Kintamani ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan minta keterangan saksi. Tim medis Puskesmas Kintamani VI juga hadir untuk identifikasi dan pemeriksaan medis. “Korban jatuh terpeleset ke jurang sedalam 20 meter saat pergi ke kebun mencari bambu,” terangnya.

Baca juga :  Bupati Suwirta Semangati Peserta MPLS dengan Spirit Gema Santi

Hasil pemeriksaan medis Puskesmas Kintamani VI, korban mengalami luka lecet di tangan kanan, lebam mayat di tangan dan kaki, serta tidak ditemukan luka lain di tubuhnya. Setelah itu jenazah korban dievakuasi ke rumah duka untuk diupacarai. “Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah, dan menolak dilakukan otopsi untuk dapat segera diupacarai,” tandas Sarta. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.