POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Kepala Balai GTK Provinsi Bali, I Wayan Surata, menyampaikan dukungan penuh terhadap peluncuran program Gerakan Numerasi Nasional (GNN) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru. Ia menegaskan bahwa GNN merupakan langkah strategis untuk membangun budaya numerasi yang kuat pada ekosistem pendidikan, khususnya dalam menghadapi tantangan abad 21.
“Numerasi bukan sekadar hitung-menghitung, tetapi kemampuan memahami, menganalisis, dan menggunakan data serta angka dalam kehidupan sehari-hari. Dengan gerakan ini, kita menyiapkan generasi Bali yang cakap dalam berpikir kritis, problem solving, dan siap menghadapi masa depan berbasis data dan teknologi,” ujarnya, Selasa (19/8/2025).
Sebagai bagian dari strategi mendukung gerakan tersebut, Kementerian menginisiasi pendekatan berbasis masyarakat melalui kehadiran Taman Numerasi di berbagai daerah. GTK Bali pun menyambut baik langkah ini dengan mengajak sekolah, guru, orang tua, serta komunitas pendidikan di Bali untuk aktif menyelenggarakan berbagai aktivitas numerasi.
“Kami mendorong setiap sekolah, guru, dan komunitas pendidikan di Bali untuk memanfaatkan Taman Numerasi sebagai ruang kreatif belajar matematika dan numerasi yang menyenangkan. Dari permainan tradisional hingga teknologi digital, semua bisa digunakan untuk memperkuat budaya literasi angka di tengah masyarakat,” jelasnya.
Surata juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam menyebarluaskan semangat GNN di Bali. Ia mengajak seluruh pihak untuk mendukung gerakan ini melalui kegiatan pembelajaran, kampanye literasi numerasi, hingga publikasi di berbagai media.
‘’Gerakan Numerasi Nasional bukan hanya agenda pusat, tetapi juga gerakan bersama. Dengan sinergi antara pemerintah daerah, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, saya optimis budaya numerasi akan semakin mengakar di Bali,’’ pungkasnya.
Dengan peluncuran GNN ini, BGTK Bali berharap tercipta generasi pelajar Bali yang unggul dalam literasi dan numerasi, serta mampu berkompetisi secara nasional maupun global.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan Gerakan Numerasi Nasional (GNN) untuk mengejar skor PISA yang ditetapkan dalam RPJMN 2025-2029. Gerakan ini untuk meningkatkan kemampuan numerasi anak-anak Indonesia. Menteri Abdul Mu’ti menyoroti fenomena banyak anak yang belum bisa membaca jam analog, sebuah contoh nyata tantangan numerasi dalam kehidupan sehari-hari padahal jam analog mengandung konsep angka dan sudut.
“Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional merupakan usaha bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan numerasi anak-anak Indonesia. Kita semua memahami kemampuan numerasi anak-anak kita kalau diukur dari skor PISA memang masih jauh dari harapan kita,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kepada di SDN Meruya Selatan 04 Jakarta Barat, Selasa (19/8/2025).
Pesan penting juga disampaikan Dirjen GTKPG Kemendikdasmen, Nunuk Suryani. Ia menyampaikan bahwa numerasi adalah fondasi penting dalam menciptakan generasi unggul di tengah perkembangan pendidikan, teknologi, dan masyarakat. GNN tidak hanya dilakukan di kota, tapi juga merambah desa dan sekolah melibatkan berbagai pihak seperti guru, dosen orang tua, dan masyarakat. tra
























