POSMERDEKA.COM, BANGLI – Angin kencang yang menerjang wilayah Desa Manikliyu, Kecamatan Kintamani, Bangli mengakibatkan pohon beringin di areal Pura Tebenan Desa Manikliyu, tumbang, Minggu (6/10/2024).
Akibat kejadian tersebut, dua buah bangunan palinggih romboh, tiga bangunan palinggih tertimpa pohon, tembok panyengker rusak, dan dua bangunan serbaguna (Bale Lantang) juga rusak. Tidak ada korban jiwa, sedangkan kerugian material masih dihitung.
Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna; didampingi Kasihumas Polres Bangli, AKP I Wayan Sarta, Minggu (6/10/2024) membenarkan adanya insiden tersebut. Informasi yang diperoleh, warga yang beraktivitas di kebun mendengar suara pohon tumbang di areal pura. Warga tersebut melaporkan kepada penyarikan Jro Mangku Ketut Garis.
Selanjutnya bersama warga sekitar melakukan pengecekan, dan didapati pohon tumbang menimpa bangunan pura akibat angin kencang. “Mengingat situasi Desa Adat Manikliyu sedang cuntaka (ada upacara penguburan), desa adat akan menggelar paruman (rapat) membahas permasalahan tersebut setelah tiga atau pada Rabu (9/10) mendatang,” terang Kapolsek.
Bendesa Adat Manikliyu, Ketut Gunawan, menambahkan, akibat pohon tumbang, ada beberapa palinggih yang rusak. Seperti Gedong Ratu Lingsir, Gedong Penyawangan Gunung Batur, Palinggih Penetegan, dan Bale Anggara Kasih serta tembok panyengker pura. “Kami belum berani melakukan pengecekan lebih lanjut, karena masih ada upacara kematian,” ucapnya.
Pura Lingsir Tebenan tidak hanya disungsung oleh krama Manikliyu, juga krama Desa Lembean, Ulian dan Bayung Cerik. Nanti akan ada paruman dengan melibatkan keempat desa ini.
Salah satu warga, I Wayan Lega Suprapto, menuturkan, sekitar empat bulan lalu, sempat dahan pohon beringin tersebut tumbang. Hanya, tidak sampai mengenai bangunan atau palinggih di Pura Lingsir Tebenan. Kemudian pada Minggu siang pohon kembali tumbang, dan menimpa beberapa palinggih dan bangunan lainnya.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR Perkim Bangli ini membeberkan, dia sudah melaporkan insiden ini ke BPBD Bangli. “Sebelum kejadian sempat ada angin ngelinus,” kisahnya.
Terkait kerugian belum bisa dipastikan, tapi diperkirakan Rp1 miliar. Menurutnya, tidak hanya bangunan, tapi juga pelaksanaan upacara terganggu. “Sejatinya ini bangunan baru, tahun lalu di-plaspas,” paparnya menandaskan. gia