DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali tengah mengaji terkait peningkatan kasus terkonfirmasi positif covid-19 dan juga angka kematian yang melonjak drastis, dalam sepekan terakhir ini.
Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengungkapkan, pihaknya telah mendapatkan hipotesa terkait penyebab bertambahnya kasus Covid-19 di Bali.
Dijelaskan, terjadinya penularan di tingkat rumah tangga dan juga klaster keagamaan. “Kami akan rapatkan apakah akan melakukan lockdown atau bagaimana. Mengingat pariwisata Bali sudah mulai menggeliat,” ujarnya di Denpasar, Kamis (10/9/2020).
Kata dia, yang paling efektif dalam penanganan Covid-19 yakni Maklumat Kapolri. Terkait pelarangan keluar rumah, berkumpul ramai-ramai dan lain sebagainya. “Ada pembatasan keluar rumah, berkumpul ramai-ramai dan sebagainya. Mungkin tidak 20, 30, mungkin lihat skala ruangannya. Sekarang kan skala ruangnya. Warung kecil di Kintamani bisa dimasuki 30 orang sampai 50 orang, duduk di atas motor dan sebagainya,” bebernya.
Menurut dia, inilah yang berpotensi karena ada orang yang tanpa gejala juga ikut berkumpul. Dan ketika mereka pulang, sehingga kakek dan neneknya terkena. Terkait tingkat akupansi pasien di rumah sakit yang meningkat hingga hampir 100 persen, Cok Ace mengatakan bahwa belum mencapai angka itu.
“Belum sampai 100 persen. Baru sampai 90 persen. Nanti kami rapat dengan Pak Sekda untuk menambah tingkat hunian rumah sakit rujukan, baik negeri ataupun swasta. Ada plan, A, B, dan C,” jelas Cok Ace seraya menambahkan, saat ini masih awal dan belum menerapkan plan yang dimaksud.
“Nanti kami juga melibatkan swasta untuk rencana berikutnya. Dan jika terpaksa, hotel pun akan digunakan untuk karantina masyarakat Bali. Kalau memang dibutuhkan. Mudah-mudahan angkanya tidak sampai besar,” harapnya. alt