POSMERDEKA.COM, MATARAM – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku hingga kini belum memutuskan dukungan kepada bakal calon gubernur (bacagub) dan bakal calon wakil gubernur (bacawagub) di Pilgub NTB 2024.
Pengerucutan ke figur siapa dituju baru akan dilaksanakan paling telat awal Juli mendatang. Sebab, PKB masih mempertimbangkan konstelasi yang dibangun di tingkat nasional usai Pilpres untuk membangun koalisi di Pilkada.
“Sampai sekarang belum ada yang kami finalkan ke mana dukungan bacagub dan bacawagub NTB. Ini karena banyak aspek yang dipertimbangkan, misalnya hasil survei, konstelasi nasional, tentu kami tunggu rampung,” sebut Ketua DPW PKB NTB, Lalu Hadrian Irfani, Selasa (11/6/2024).
Anggota DPR RI terpilih Pemilu 2024 Dapil Pulau Lombok ini membeberkan, semua bacagub dan bacawagub yang sudah melaksanakan Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) di Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB di Jakarta, berpeluang meraih rekomendasi dari PKB.
Hanya, dia kembali menegaskan masih melihat dinamika dari parpol lain, jadi koalisi masih terbuka. “Saya temui ketua-ketua partai lain, masih sama situasinya,” sambung Lalu Ari, panggilan karibnya.
PKB mematok target tinggi pada Pilkada Serentak 2024. Pertimbangannya, berdasarkan hasil Pileg 2024, lonjakan suara PKB NTB cukup signifikan. Untuk DPR RI, PKB berhasil mengamankan dua kursi dari dua dapil berbeda. Ini naik jika dibandingkan hasil Pileg 2019 yang hanya satu kursi, dan berhasil “pecah telur” di Dapil Pulau Sumbawa.
Secara akumulatif, PKB meraih 356 ribu di Pileg DPR RI. Kemudian untuk Pileg DPRD NTB, raihan kursi PKB stagnan di enam kursi dengan total 229.254 suara. Sementara untuk DPRD kabupaten/kota, PKB mengamankan 37 kursi.
“Yang pasti, kami ingin menang, makanya kenapa saya aktif melakukan komunikasi dengan pimpinan parpol. Salah satunya Partai Golkar, karena PKB merupakan partai yang terbuka,” ungkap Lalu Hadrian Irfani.
“Dengan Golkar bagus, Gerindra bagus. PKB ini terbuka. Kami tetap melakukan penjajakan dan komunikasi intens, karena kami ingin NTB ke depan lebih baik lagi,” imbuhnya.
Menatap Pilgub NTB 2024, dia berharap agar hanya dua pasangan calon. Pandangan ini disampaikan ke sejumlah pimpinan parpol. Namun, soal sepakat atau tidak, dia menyerahkan kepada mereka.
Menurut Ari, banyaknya figur yang akan maju ke Pilgub NTB 2024 membuat situasi dan dinamika politik jadi tidak sehat. Melihat dinamika hari ini, terjadi saling klaim-mengklaim yang tidak sehat. Semakin banyak paslon maka masyarakat makin terpolarisasi. Dan, dari survei juga menggambarkan demikian. rul