KARANGASEM – Dalam upaya menghasilkan pangan yang aman, sehat, dan bermutu, BPOM membuat kegiatan advokasi kelembagaan. Program ini merupakan salah satu program keamanan pangan nasional yang terdiri dari gerakan keamanan pangan desa, pangan jajanan sekolah yang aman, dan pasar aman berbasis komunitas.
Kepala Badan POM, I Made Bagus Gerametta, Jumat (22/4/2022) mengatakan, semua pihak terkait mesti berupaya menghasilkan pangan yang aman, bermanfaat, dan bermutu. Dari tiga program itu, yang pertama dilaksanakan adalah advokasi. Setelah itu melatih kader untuk melakukan pelatihan, kemudian masuk ke sekolah.
Terkait keamanan pangan di sekolah, jelasnya, masih sebatas program intervensi karena selama pandemi belum ada sekolah tetap muka. Lembaganya belum bisa mengambil sampel, karena dalam sekolah tidak ada kantin yang perlu diperiksa jajanannya. “Kalau sudah mulai tatap muka, bisa kita lakukan. Nanti kami sampaikan bagaimana hasilnya,” jelasnya.
Pengawasan jajan sekolah, terangnya, memang ada periode atau ada permintaan. Salah satu dalam program ini dengan cara jemput bola. “Kita ingin melihat nanti ada nggak perubahan dibanding sebelumnya atau tidak,” pungkasnya. nad