45 Tahun SMPN 3 Denpasar, Menyeimbangkan Perilaku, Karakter, Prestasi serta Cinta Lingkungan

PLT. Kepala SMPN 3 Denpasar, Ni Nyoman Suci, menyerahkan tumpeng HUT kepada Kadisdikpora AA Gede Wiratama, saat puncak perayaan HUT ke-45 SMPN 3 Denpasar, Senin (1/4/2024). Foto: tra
PLT. Kepala SMPN 3 Denpasar, Ni Nyoman Suci, menyerahkan tumpeng HUT kepada Kadisdikpora AA Gede Wiratama, saat puncak perayaan HUT ke-45 SMPN 3 Denpasar, Senin (1/4/2024). Foto: tra

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Puncak HUT ke-45 SMPN 3 Denpasar digelar meriah, Senin (1/4/2024). Puncak HUT sekolah dengan sebutan beken Spentri ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Plt. Kepala SMPN 3 Denpasar, Dra. Ni Nyoman Suci, M.Pd., lanjut diserahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, AA Gede Wiratama. Acara juga dihadiri Ketua Komite SMPN 3 Denpasar, I Nyoman Badra, beserta jajaran, serta undangan lainnya.

Acara diawali persembahan tari kebesaran SMPN 3 Denpasar yaitu tari Tri Lingga. Dilanjutkan dengan penyerahan hadiah bagi siswa SD yang memenangkan lomba yang diadakan sebelumnya, baik lomba akademis maupun non akademis. Juga diserahkan piala juara umum lomba ekstern yang diraih SD Saraswati 3 Denpasar oleh Kadisdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama. Saat itu juga dipentaskan tarian yang dibawakan siswa dan guru dari Toraja yang kebetulan melaksanakan studi tiru di SMPN 3 Denpasar.

Bacaan Lainnya

Ketua Panitia HUT, I Ketut Budiartha, S.Pd., M.Pd., melaporkan, HUT ke-45 SMPN 3 Denpasar mengambil tema “Fantastic Forty Five”. Serangkaian HUT digelar lomba akademis dan non-akademis tingkat SD yang diikuti hampir 1.000 siswa SD se-Bali, juga sejumlah lomba internal, bakti sosial, selebrasi projek P5 III kelas 7 dan 8 berupa expo kewirausahaan dan bangunlah jiwa dan raganya sebagai implementasi Kurikulum Merdeka, serta jalan sehat.

Baca juga :  Tanaman Padi Terdampak Suhu Dingin, Petani Diminta Waspada Pertumbuhan Bakteri

Lomba eksternal non akademis meliputi, lomba tari Baris Tunggal, makendang tunggal, pidarta Bahasa Bali, melukis, nyurat aksara Bali, tari Condong, magender wayang berpasangan, macepat, lagu pop solo, merindik berpasangan, dan puisi Bahasa Indonesia. Untuk lomba akademis digelar lomba akademis 4 mapel, story telling dan kompetisi inovator cilik (KIC).

Plt. Kepala SMPN 3 Denpasar, Ni Nyoman Suci, mengungkapkan, usia 45 tahun merupakan usia yang sangat matang dalam segala hal. Sebagaimana visi dan misi SMPN 3 Denpasar yaitu “Berahlak Mulia, Berkarakter, Berbudaya Lingkungan dan Unggul dalam Mutu”, SMPN 3 Denpasar berkomitmen untuk meningkatkan karakter religius melalui pembiasaan, menanamkan sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama, membentuk profil pelajar Pancasila, serta menumbuhkan kesadaran warga sekolah dalam melakukan pelestarian lingkungan.

Nyoman Suci mengatakan, prestasi SMPN 3 Denpasar memang cukup tinggi dari tahun ke tahun. Itulah yang membuat SMPN 3 Denpasar eksis sampai saat ini. Maka dari itu, ia tetap melanjutkan prestasi yang diraih dan berinovasi dengan cara membuat ajang-ajang yang menyaring siswa-siswa berprestasi. Ia berani memastikan, anak-anak SMPN 3 Denpasar potensinya cukup bagus. Sedikit saja diasah, pasti berhasil.

Ia berharap, ke depan Spentri semakin maju. Ia mengingatkan, untuk menjadi maju tidak harus menoleh ke belakang, sebab yang dihadapi dalam hidup ini adalah bukan masa lampau, melainkan masa depan. Masa lampau penting untuk dimaknai sebagai pedoman dan petunjuk jalan, namun yang sangat perlu dipersiapkan adalah bagaimana menghadapi masa depan agar selalu menjadi lebih baik.

Baca juga :  Simulasi Pilkada Denpasar Target 90 Persen Pemilih

Kadisdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama, memberi apresiasi luar biasa pada Spentri selalu peduli dengan masalah kekinian, termasuk mengasah kecerdasan siswa SD melalui lomba akademis dan memberi ruang berkompetisi pada bidang seni dan budaya. Ia mengatakan, pengembangan budaya tidak bisa dikembangkan secara instans dan keajegan seni budaya Bali harus terpelihara di era globalisasi.

Di sisi lain, Wiratama juga menegaskan, kemajuan pendidikan juga tak terlepas dari pelestarian budaya. Seni budaya, kata dia, juga bagian dari pembentukan karakter positif anak, karenanya pendidikan karakter sangat penting dan seni untuk memperhalus diri. Ini sesuai dengan konsep pendidikan yang diterapkan SMPN 3 Denpasar yakni, menyeimbangkan perilaku, karakter yang baik dan prestasi akademis serta cinta lingkungan. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.