Warning Jelang Olimpiade Paris, Binpres PBSI Kecewa Performa Pemain di Indonesia Open

KEPALA Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PP PBSI Ricky Soebagdja (kanan) saat memberikan pernyataan pada konferensi pers rangkaian Indonesia Open 2024 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (9/6/2024). foto: ist

POSMERDEKA. COM, JAKARTA – Para pebulutangkis China berpesta dengan memborong empat gelar di Indonesia Open 2024. Sementara satu gelar tersisa diraih Korea Selatan di nomor ganda putri pada turnamen super 1000 itu yang berakhir Minggu (9/6/2024) malam.

Di sisi lain para pemain Indonesia dan badminton lovers (BL) hanya menjadi penonton di rumah sendiri, karena tak ada satu pun wakilnya tembus final. Jangankan final, masuk semifinal pun gagal. Indonesia memang meloloskan ganda putra Sabar/Reza ke semifinal, tetapi pasangan itu statusnya di luar pelatnas.

Bacaan Lainnya

Kegagalan para pebulutangkis khususnya pemain Pelatnas yang nir gelar (juara) pada tur Asia ini dimulai dari Thailand Open, Malaysia Master, Singapura Open hingga berlanjut di kandang sendiri (Indonesia Open 2024).

Kegagalan demi kegagalan ini sekaligus menjadi warning atau peringatan keras bagi para pemain pelatnas, terutama mereka yang lolos ke Olimpiade Paris 2024. Apalagi pesta olahraga dunia empat tahun sekali ini tinggal menghitung hari, karena mulai berlangsung 26 Juli hingga 11 Agustus 2024.

Hasil negatif serangkaian tur Asia ini juga menjadi ancaman bagi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) yang bertekad mempertahankan tradisi medali emas sejak bulutangkis mulai dipertandingkan pada Olimpiade Barcelona tahun 1992.

Baca juga :  Pengprov MI Jabar Kembali Dipercaya Gelar Musyawarah Nasional, 21-23 Desember 2021

Sangatlah wajar, jika Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PP PBSI Ricky Soebagdja merasa kecewa dengan performa para pebulutangkis Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024 pada turnamen Indonesia Open 2024.

“Dengan hasil dari kurang lebih 31 atlet kita di Indonesia Open 2024 ini, seperti yang kita ketahui, sangat mengecewakan, jauh dari harapan PBSI dan kita semua,” ungkap Ricky dalam konferensi pers di Istora Senayan Jakarta, Minggu (9/6/2024).

“Kekecewaan yang luar biasa dengan atlet pelatnas yang lolos ke perempatfinal ada dua wakil saja. Padahal ini adalah ajang yang begitu besar menjelang Olimpiade, sehingga kita akan evaluasi menyeluruh,” ujarnya menambahkan.

Bahkan, salah satunya andalan di tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang tersisih di babak awal (32 besar), Selasa (4/6) lalu. Ginting harus menelan kekalahan dari pemain Jepang Kenta Nishimoto melalui rubber game 21-17, 11-21, 8-21.

Ricky melanjutkan, ia akan segera melakukan evaluasi bersama para pelatih di kelima sektor terkait hasil di Indonesia Open dan tur Asia. Selain itu, untuk evaluasi pemain sendiri, Ricky mengatakan hal tersebut sudah berjalan terus-menerus sejak tim AdHoc PBSI dibentuk.

Terkait penampilan pemain yang cenderung naik-turun, Ricky menilai ada aspek nonteknis yang turut memengaruhi hal tersebut. “Di Indonesia Open, dengan hasil ini, tentu saya rasa juga ada aspek nonteknis. Saya belum bertemu langsung dan berdiskusi secara detail terkait penyebab sebenarnya, tapi mereka persiapannya sudah baik, khususnya setelah dari Thomas-Uber,” jelas Ricky, seperti dilansir posmerdeka.com dari antaranews.

“Pastinya kami harus bekerja keras di sisa waktu yang ada sebelum Olimpiade. Kami harus mencari tahu apa penyebab sebenarnya (terkait penurunan performa atlet), kenapa di Indonesia Open hasilnya seperti ini,” imbuh peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 tersebut.

Baca juga :  Festival Hadrah Ramaikan Sirkuit All in One

Meski demikian, Ricky mengaku masih memiliki keyakinan bahwa para pemain yang sudah mengantongi tiket olimpide yakni; Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mampu bangkit lebih kuat di Olimpiade Paris 2024.

“Saya masih punya keyakinan besar di lima sektor ini, potensi meraih medali masih ada. Dengan sisa waktu yang ada ini, harapannya kita betul-betul fokus menjaga performa untuk bisa tampil maksimal di Olimpiade,” pungkas peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 ini. yes

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.