POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Ketua DPD Partai Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, menyatakan siap memperjuangkan dan mengawal paket Mantra-Mulia ke Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, untuk mendapat rekomendasi. Bahkan jika untuk itu dia harus menjelaskan langsung di hadapan Airlangga dan Doli Kurnia Tandjung selaku Waketum Korbid Pemenangan Pemilu Partai Golkar. “Tentu kami sangat siap menjelaskan kepada Bapak Ketum/Waketum bila dipandang perlu penjelasan langsung dari saya selaku Ketua DPD Golkar Bali,” sebut Sugawa, Rabu (5/6/2024).
Menurut Sugawa, Airlangga dan Doli Kurnia Tanjung jelas mengarahkan agar DPD Golkar di provinsi berkomunikasi dengan partai lain. Hanya, prioritasnya adalah kepada partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), jika hal tersebut bisa diwujudkan. Pertimbangannya, Golkar berada di barisan KIM saat Pilpres 2024.
Tugas KIM dari pusat sampai di daerah, terangnya, adalah memenangkan Prabowo-Gibran. “Bukan saja untuk memenangkan (saat Pilpres), tapi juga mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran (yang akan datang) sampai di daerah. Termasuk pada Pilkada Serentak,” urai Wakil Ketua I DPRD Bali tersebut.
Lebih jauh disampaikan, Golkar Bali bersama parpol yang bergabung dalam KIM dan ditambah Nasdem dan PKB, berhasil mewujudkan koalisi di provinsi maupun kabupaten/kota pada 24 Mei lalu. Kesepakatan KIM ditambah Nasdem dan PKB tersebut ditandatangani bersama. Kemudian pada 31 Mei dibahas dalam rapat pleno DPD Golkar Bali, diperluas dengan ketua, sekretaris, OKK, dan PP kabupaten/kota se-Bali. Keputusannya tegas: sepakat koalisi dengan KIM ditambah Nasdem dan PKB berlaku secara linier dari Provinsi sampai ke kabupaten/kota.
“Keputusan dibuat dalam berita acara rapat, ditandatangani peserta rapat, dan sudah dilaporkan kepada Ketua Umum DPP Golkar dengan tembusan Waketum Bidang Pemenangan,” ungkapnya.
Bagi Sugawa, apa yang dilakukan di Golkar Bali menunjukkan sudah melaksanakan keputusan sesuai mekanisme partai di daerah. Kini keputusan akhir ada di tangan Airlangga selaku nakhoda partai. Sugawa yakin Airlangga akan sangat mendengarkan aspirasi yang berkembang di daerah. Pun dia menegaskan sangat siap memaparkan bagaimana kondisi di Bali kepada Airlangga dan Doli Kurnia Tandjung, jika dipandang perlu penjelasan langsung dari dia selaku Ketua DPD Partai Golkar Bali.
“Tugas kami di daerah adalah tegak lurus mengawal kemenangan pemerintahan Prabowo-Gibran dari pusat, provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Bali. Tentu melalui KIM,” pungkasnya.
Catatan tambahan, pernyataan Sugawa tersebut juga penjelasan atas pandangan Korwil Pemenangan Pemilu Bali-Nusra DPP Partai Golkar, Gde Sumarjaya Linggih (Demer). Sebelumnya, Demer menegaskan KIM di pusat saat Pilpres tidak harus linier di daerah saat Pilkada Serentak. Sebab, kondisi masing-masing daerah berbeda. “Yang jelas, Golkar ingin menang,” sebutnya, Selasa (4/6/2024).
Di kesempatan terpisah, beberapa kader Golkar menyesalkan terjadinya selisih paham antara Sugawa dan Demer. Meski di Golkar tidak masalah beda pendapat, keduanya dinilai lebih elegan tidak menunjukkan konflik ke luar. Apalagi pandangan keduanya sama-sama ada benarnya. “Apa tidak bisa dibicarakan di ruang privat? Kan sama-sama kelih (dewasa),” keluh salah seorang kader di daerah.
Kader lain berujar, terlepas siapa bersedia memulai, internal dinilai akan gembira jika kedua tokoh senior Golkar di Bali itu bisa duduk bersama membahas Pilgub. Sebab, konflik elite yang berkepanjangan bisa berimbas kepada kebingungan dan turunnya moral kader dalam perjuangan di Pilkada.
“Apa tidak bisa Pak Sugawa dan Pak Demer komunikasi, duduk bareng, kemudian konferensi pers bareng bahwa sudah sepakat soal Pilgub? Kalau itu bisa dilakukan, saya yakin partai kian solid dan kader makin semangat,” harap salah satu pengurus yang tidak bersedia disebut identitasnya itu. hen