KARANGASEM – Hampir lima bulan bendungan di Desa Kesimpar, Kecamatan Abang, Karangasem yang ditimpa pohon, tidak mendapat penanganan dari instansi pemerintah. Padahal air bendungan ini dimanfaatkan petani Subak Dusun Abang Kelod. Rabu (9/9) PUPR Karangasem datang dan mengurus pohon yang menimpa atap bendungan tersebut.
Agus Wahyu selaku Kasi Bidang SDM PUPR Karangasem mengatakan, informasi terkait musibah pohon tumbang diakui diterima sebelummya. Hanya, ketika pertama tim PUPR datang untuk penanganan, kondisi medan ternyata sedikit sulit diatasi. Posisi kayu yang tumbang juga sangat membahayakan. “Makanya kami masih mempertimbangan strategi untuk penanganan. Termasuk menambah alat berat dan personel,” sebutnya.
Setelah semua siap, jelasnya, baru tim PUPR bisa mengatasi dengan sebelumnya berkordinasi kepada pemilik kayu. Hasil koordinasi, si empunya pohon juga mengharap supaya pohon yang tumbang tersebut bisa ditangani. Akhirnya pemotongan kayu albesia yang menimpa rumah pintu bendungan bisa dilakukan dengan melibatkan 25 personel. Tim menggunakan mesin pemotong kayu, kapak, linggis dan tali dengan melibatkan bidang sumber daya air PUPR.
“Untuk rencana perbaikan, kami anggarkan tahun depan. Sementara dampak ke saluran irigasi subak tidak ada, karena pintu intake atau pintu pengambilan air masih bisa berfungsi dengan baik,” jelasnya. nad