POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Dua SMP Negeri di Kota Denpasar kini punya nakhoda baru dan masih muda. Adalah SMPN 5 dan SMPN 8 Denpasar. I Putu Krisna Sunarjaya, S.Pd., M.Pd., yang sebelumnya guru di SMPN 10 Denpasar dipercaya menahkodai SMPN 5 Denpasar, sedangkan Dewa Ayu Suandayani, S.Sos.H., M.Pd.H., yang sebelumnya bertugas sebagai tenaga pendidik di SMPN 13 Denpasar kini ditugaskan memimpin SMPN 8 Denpasar. Keduanya sama-sama guru penggerak angkatan 7.
Pada Selasa (30/7/2024) SMPN 5 Denpasar (Spenma) merayakan momen bersejarah dalam perjalanan pendidikannya dengan melaksanakan acara lepas sambut kepala sekolah (Kepsek). Acara ini merupakan momen yang penuh haru dan kebanggaan, di mana para siswa, guru, dan staf sekolah berkumpul untuk mengucapkan terima kasih kepada Gusti Agung Ayu Made Seniwati, S.Pd., selaku Plt. kepala sekolah, serta memberikan sambutan hangat untuk menyambut I Putu Krisna Sunarjaya yang akan memimpin sekolah ke arah yang lebih baik.
Pada acara lepas sambut ini, suasana haru dan rasa terima kasih yang mendalam terpancar dari hati para siswa dan guru saat mengucapkan selamat tinggal kepada Gusti Agung Ayu Made Seniwati, yang telah menjadi sosok Plt. kepala sekolah yang luar biasa. Dengan kebijaksanaan, semangat, dan kerja kerasnya, Gusti Agung Ayu Made Seniwati yang Kepala SMPN 2 Denpasar itu telah mampu menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan intelektual, emosional, dan sosial para siswa.
Di sisi lain, acara lepas sambut juga menjadi momen yang membawa keceriaan karena kehadiran I Putu Krisna Sunarjaya sebagai kepala sekolah yang baru. Dalam suasana hangat, I Putu Krisna Sunarjaya disambut dengan tangan terbuka oleh seluruh keluarga besar SMPN 5 Denpasar.
Krisna Sunarjaya memiliki rekam jejak yang mengesankan sebagai seorang pendidik. Dengan pengalaman dan kompetensinya, dia diyakini akan membawa perubahan positif dalam setiap aspek kehidupan sekolah, mulai dari bidang akademis hingga pengembangan karakter siswa.
‘’Keceriaan teman-teman guru, staf pegawai dan siswa harus tetap tiang (saya) jaga dan rawat. Astungkara, ke depan bisa kita bawa bersama SMPN 5 Denpasar makin lebih maju, kompeten di akademis dan non akademis. Minimal di awal ini bisa membidik sepuluh besar Porjar dan juara-juara lain. Dan, tiang yakin dengan semangat kebersamaan Vasudhaiva Kutumbakam, pakedek pakenyem, mampu menjadikan SMPN 5 Denpasar sekolah luar biasa,’’ ujarnya.
Di tempat terpisah, tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Dewa Ayu Suandayani untuk menjadi kepala sekolah. Namun cita-cita menjadi tenaga pendidik mengantarkan ia untuk duduk di posisi kepala sekolah.
‘’Karena tiang (saya) baru mengawali, langkah awal pastinya melakukan pemetaan dulu. Kalau kita di guru penggerak itu disebut pemetaan aset. Aset itu bukan hanya terkait dengan berupa sarana prasarana, tapi kekuatan sumber daya yang dimiliki sekolah ini (SMPN 8 Denpasar),’’ ujar Suandayani, Selasa (30/7/2024).
Menurut Dewa Ayu Suandayani, pemetaan aset itu sangat penting untuk mengetahui SDM guru, pegawai, siswa sampai juga orangtua siswa dan komite sekolah. Termasuk pemetaan aset lingkungan, agama dan budaya, termasuk hubungan sosial dan politik.
‘’Setelah itu baru kita akan melakukan konsolidasi dengan teman-teman, sehingga komunikasi terjalin dengan baik. Tentunya, program-program yang sudah berjalan dengan baik akan kita lanjutkan, dan program lain kita akan evaluasi bersama,’’ ujarnya.
Sesuai harapan Kurikulum Merdeka, sambung Dewa Ayu Suandayani, ingin membawa SMPN 8 Denpasar lebih mengutamakan keberpihakan pada siswa. Tidak hanya menuntut siswa unggul di bidang akademis, juga unggul dalam karakter sesuai profil pelajar Pancasila. tra