POSMERDEKA.COM, MATARAM – Saksi DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) NTB, Pauzan Basri, mengaku kaget atas langkah caleg petahana DPR RI nomor urut 2 PPP, Wartiah, yang mengajukan surat kepada Bawaslu NTB untuk penyandingan data lima kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dan Lombok Barat (Lobar).
Padahal saat rekapitulasi tingkat PPK hingga pleno kabupaten/kota, tidak ada dinamika dan keberatan sama sekali terkait data perolehan suara DPR RI PPP. “Kami sayangkan tiba-tiba muncul surat masuk dari caleg nomor 2 DPR RI itu. Padahal dari awal enggak ada komunikasi ke partai terkait hal ini,” sesal Pauzan, Rabu (13/3/2024).
Menurut dia, Bawaslu sudah merekomendasi saran dan perbaikan ke KPU NTB untuk sanding data, khususnya DPR RI dari PPP. Namun, di beberapa TPS di Kecamatan Praya Timur tidak ditemukan penambahan suara seperti yang dilaporkan saat dilakukan penyandingan data oleh KPU Lombok Tengah atas instruksi KPU NTB. “Dari situlah saya menduga calon nomor urut 2 tidak puas dengan hasil dari pleno KPU tingkah Kabupaten,” serunya lantang.
Dia menegaskan perlu meluruskan pemberitaan terkait internal PPP. Sebab, jika melihat data untuk KPU Kabupaten Lobar saat pembahasan Kecamatan Sekotong, justru PPP NTB sama sekali tidak mempersoalkan suara untuk DPR RI.
Padahal, di data partai, justru caleg nomor urut 1 PPP sangat dirugikan karena banyak pengurangan. Sementara caleg nomor urut 2 ada kenaikan suara signifikan berdasar C Hasil salinan dan D Hasil Kecamatan yang dimiliki partai.
“Di situ kami enggak berkeberatan dan membuat laporan, karena itu kami anggap urusan internal partai. Makanya kami tidak melakukan hal yang sama untuk menggugat di Bawaslu NTB saat pleno,” terang Pauzan.
Lebih lanjut dikatakan, dia saat ini menyiapkan laporan ke Bawaslu RI agar menjadi bahan saat pleno di KPU RI untuk tingkat nasional. Laporan tersebut lengkap dengan data C Hasil salinan dan D Hasil Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. Jumlah kenaikan calon nomor urut 2 dinilai malah fantastis dan nomor urut 1 berkurang. Dia berujar nanti publik dapat melihat sendiri jumlah yang dilaporkan.
Urusan kemenangan caleg nomor urut 1, Ermalena, sesuai rekapitulasi oleh KPU NTB, terus dipersoalkan hingga kini. Padahal hal itu merupakan urusan internal partai, dan DPW PPP NTB tidak akan tinggal diam. “Kami akan sampaikan data-data sebenarnya di kabupaten lain saat pleno di KPU RI dalam waktu dekat ini,” janji Pauzan. rul