POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Persoalan pencairan dana hibah/bansos di Kabupaten Gianyar, kini melebar dan menyulut perang pernyataan yang panas. Wakil Ketua DPRD Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra, tidak hanya membidik Penjabat (Pj) Bupati Gianyar, I Dewa Tagel Wirasa, tapi juga menyerang sesama koleganya di DPRD Gianyar. Yang dituju adalah Ketua Fraksi Indonesia Raya, Ngakan Ketut Putra.
Ceritanya begini. Gegara Gus Gaga menyuruh Pj. Bupati mundur dari jabatan lantaran dinilai tidak becus mengurus pencairan proposal hibah yang difasilitasi DPRD Gianyar, terutama dari partai yang mendukung paslon Prabowo-Gibran.
Pernyataan tersebut dibalas Ngakan Ketut Putra dengan menyebut Gus Gaga tak berdasar saat menyuruh Pj. Bupati mundur dari jabatannya. Pernyataan Ngakan Putra memantik kesal Gus Gaga, yang kemudian menyindir Ngakan Putra sebagai “juru bicara dadakan Pj. Bupati”.
Dimintai tanggapan atas tudingan sebagai “juru bicara dadakan” itu, Ngakan Putra malah tertawa terpingkal-pingkal. “Secara aturan, mungkinkah Ngakan Putra yang anggota DPRD jadi jubirnya Bupati? Tidak ada seperti itu. Tapi sebagai wakil rakyat, ya sah-sah saja saya menyampaikan seperti itu,” sahutnya kalem.
Putra kembali tertawa saat dia disebut tidak peduli dengan tiga anggota Fraksinya, yang bansosnya tidak cair kemudian memilih mengadu ke Gus Gaga. Menurutnya, memfasilitasi bansos masyarakat sudah kewajiban masing-masing anggota DPRD.
Tidak mungkin, lanjutnya, masyarakat yang difasilitasi Gus Gaga kemudian dibantu Ngakan Putra. Kalau itu dibantu bisa dianggap penyerobotan. “Jika saya dikatakan tak memperhatikan masyarakat, justru kami memperjuangkan masyarakat. Buktinya proposal yang saya fasilitasi cair semua, Suteja juga keluar semua. Berarti dia bisa memfasilitasi masyarakat,” balasnya.
Putra balik menilai, tidak cairnya proposal hibah/bansos yang difasilitasi Gus Gaga maupun legislator lainnya, selain karena keterbatasan anggaran, juga disebabkan mereka tak proaktif. “Jadi anggota Dewan, seharusnya dialah yang proaktif. Buktinya saya banyak keluar, berarti kita proaktif. Ketika ada proposal yang kurang, bantu perbaiki. Intinya kita harus lebih proaktif,” lugasnya menandaskan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis (18/1/2024), Gus Gaga bersama sejumlah anggota DPRD Gianyar mengaku sangat kecewa dengan sikap Pj. Bupati I Dewa Tagel Wirasa, dan jajaran. Wirasa dituding sangat inkonsisten dalam menjalankan pemerintahan dan sinergi dengan legislatif. Alasannya, Wirasa belum memberi info pasti terkait kelanjutan proses proposal hibah masyarakat yang difasilitasi Dewan.
“Padahal banyak di antaranya sudah tanda tangan NPHD, nomor rekening juga sudah lengkap. Dan tampaknya apa yang diucapkan Pj. Bupati dalam rapat kerja sebelum ketok palu APBD Induk 2024 dan APBD Perubahan 2023, hanya omon-omon (bicara tanpa aksi) saja,” ujar Gus Gaga, sapaan karibnya, dengan kesal.
Kekesalan senada disampaikan anggota Fraksi Golkar, Made Togog. Dia mendaku pro-kontra pencairan hibah/bansos yang tanpa dilandasi tindakan adil, menjadikan kondisi politik di Gianyar jelang Pemilu dan Pillkada makin tidak kondusif. “Saya dan teman-teman di Dewan sangat berharap hal ini menjadi atensi Pj. Gubernur Bali,” pintanya. adi