Positif Corona Tinggi, PTM di Bangli Dihentikan

KADISDIKPORA Bangli, I Nengah Sukarta. Foto: gia
KADISDIKPORA Bangli, I Nengah Sukarta. Foto: gia

BANGLI – Hanya berlangsung enam hari, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli akhirnya menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) yang dimulai 4 Januari lalu. Keputusan itu dipilih menimbang masih tinggi angka kasus positif Corona di kabupaten berhawa sejuk ini. Demikian disampaikan Kadisdikpora Bangli, I Nengah Sukarta, Minggu (10/1/2021).

Lebih lanjut disampaikan, instansinya menghentikan sementara proses PTM mulai jenjang sekolah TK/PAUD, SD dan SMP mulai Senin (11/1/2021) sampai batas waktu yang tidak  ditentukan. “Terkait pemberhentian ini, kami telah mengeluarkan surat edaran per hari Jumat, 8 Januari lalu,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Dengan penghentian PTM tersebut, lanjut Sukarta, proses pembelajaran kembali dilakukan secara daring. Menurut Sukarta ada tiga faktor yang menjadi pertimbangan penghentian PTM. Pertama, masih adanya penularan kasus positif Covid-19 yang ditandai dengan munculnya klaster baru, yang mengakibatkan pemerintah memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Kedua, diperlukan semua pihak untuk menjaga kesehatan, kenyamanan, keamanan, keselamatan serta citra positif Bali dan Bangli khususnya sebagai daerah wisata dunia.

“Pertimbangan ketiga, kami ikut serta mendukung pelaksanaan PSBB di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar sesuai surat edaran (SE) Gubernur Bali No. 1 tahun 2021 tentang pelaksanaan kegiatan masyarakat dalam tatanan era baru,” ulasnya.

Baca juga :  Media yang Belum Ada Verifikasi Dewan Pers Boleh Lakukan Kemitraan dengan Pemerintah Daerah

Selain itu, jelasnya, keputusan menghentikan PTM juga akibat adanya tren kenaikan jumlah kasus di Bangli sejak beberapa hari terakhir. Dia tidak ingin timbul klaster sekolah dalam penularan Covid 19 di Bangli.  “Sesuai SOP, kalau ada klaster keluarga di dekat sekolah, PTM memang bisa dihentikan,” tambahnya.

Gejala akan  dihentikannya PTM memang terlihat sejak empat hari usai PTM dimulai. Saat itu muncul klaster keluarga dekat sekolah di Desa Selulung, Kintamani; dan Kubu, Bangli. Akibatnya, 16 sekolah menghentikan PTM hingga kondisi normal.

Mengacu data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, per hari Sabtu (9/1/2021), jumlah akumulasi kasus positif di Bangli telah mencapai 998 kasus, dengan jumlah yang masih dirawat 51 orang. 908 orang sembuh, dan 39 orang meninggal. Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, jumlahnya bertambah sebanyak 13 kasus. Sementara sebelumnya kasus terkonfirmasi positif 11 orang.

Humas GTTP Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengeluarkan imbauan kepada seluruh satuan pendidikan yang menyelenggarakan PTM untuk mengevaluasi PTM. Sebab,  kabupaten lain belum melakukan PTM. Menurutnya, banyak yang tidak maksimal melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Bank yang menyalurkan dana BLT juga tidak lagi menerapkan jaga jarak, malah menumpuk dan berjejal. Aktivitas di pasar diminta menerapkan prokes maksimal, air dan sabun di kantor kantor layanan publik diingatkan agar selalu tersedia. “Salah satu yang kami tekankan adalah minta  agar PTM dievaluasi,” tandasnya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.