POSMERDEKA.COM, MATARAM – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sementara menguasai penghitungan suara Pemilu 2024 untuk Provinsi DKI Jakarta berdasarkan real count KPU. PKS memimpin dengan perolehan 174.522 suara atau 14,51 persen, mengalahkan PDIP yang memperoleh 155.951 suara atau 12,97 persen.
Kondisi itu menarik dikompensasi untuk memenangi Pilgub DKI Jakarta. Sejumlah nama kader mulai dielus PKS. Salah satunya Ketua DPP Bidang Pembinaan Daerah sekaligus mantan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah.
Zulkieflimansyah mengklaim banyak pihak mendorong untuk tampil di Pilkada DKI Jakarta saja. Di sisi lain, dia juga banyak menerima aspirasi untuk melanjutkan periode kedua sebagai Gubernur NTB.
“Teman-teman DPP dan DPW PKS maupun investor di Jakarta banyak mendorong saya ikut Pilkada DKI. Namun, pihak banyak juga yang ingin saya ikut Pilkada NTB. Bingung saya,” tuturnya, Minggu (3/3/2024). “Berkaitan dengan Pilkada, masih menunggu hasil rapat pleno Dewan Syuro,” sambungnya.
DPW PKS DKI Jakarta beberapa waktu lalu menyebut melirik Zulkieflimansyah untuk maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024. “Kami lihat di sosok Bang Zul sangat pas memimpin DKI, karena beliau salah satu kader terbaik kami memiliki cukup pengalaman di Jakarta dan pernah memimpin di NTB,” ujar Khairudin, Ketua DPW PKS yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Selain Zulkieflimansyah, dia berujar ada juga Ahmad Heryawan (Aher) yang masuk survei PKS untuk di DKI Jakarta. Tetapi Aher tidak bisa lagi karena sudah dua periode, sedangkan Zul masih satu periode.
Salah satu kriteria yang jadi acuan PKS untuk mengusung calon gubernur, ungkapnya, adalah berpengalaman di Jakarta dari sisi politik maupun bisnis. Alasannya, di Jakarta ada semua top level mulai dari pembisnis, ahli ekonomi dan juga para elite politik dibanding daerah lain. Jadi, diperlukan pemimpin yang bisa menjadi penyeimbang.
Hanya, dia mendaku PKS membuka peluang bagi semua kader terbaik untuk diusulkan menjadi calon kepala daerah. “Berhubung Pilgub masih lama, ya kami tetap membuka peluang figur lain yang mumpuni untuk bisa kami usung,” bebernya.
Terkait penjajakan koalisi dengan partai lain, Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta, Abdul Aziz, menjamin PKS akan terbuka. Sebab, saat ini kursi PKS dari penghitungan sementara belum cukup untuk mencalonkan gubernur sendiri. “Kami terbuka saja untuk siapa pun, partai mana pun, mari kita sama-sama ke depan mengusung agar Jakarta ini jadi lebih baik,” ajaknya.
Sebelumnya, Ketua DPW PKS NTB, Yek Agil, juga berkomentar terkait wacana pencalonan Bang Zul ke DKI Jakarta tersebut. dia menyebut PKS NTB lebih menghendaki Zulkieflimansyah menuntaskan periode keduanya sebagai Gubernur NTB. “Dalam konteks kami di NTB, kami melihat lebih dibutuhkan di NTB ketimbang DKI,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan Yek Agil, sampai saat ini mengusung kembali Zulkieflimansyah di Pilgub NTB 2024 masih menjadi opsi utama PKS NTB. Argumennya, hal itu menjadi harapan semua kader PKS dan juga masyarakat NTB. “Ya (rencana utama tetap di NTB), kami masih dalam pembahasan, kami arahkan tetap di sini,” tandasnya. rul