POSMERDEKA.COM, MATARAM – Politikus muda Partai Gerindra, Rannya Agustyra Kristiono, mengajak kalangan mahasiswa lebih melek politik. Sebab, hampir seluruh sendi kehidupan erat kaitannya dengan dunia politik. Pun banyak jumlah pemilih pemula akan menentukan masa depan bangsa, salah satunya lewat Pilkada Serentak 2024.
“Sebagai anak muda, kita harus punya bekal pengetahuan tentang dunia politik. Tidak hanya untuk mengetahui cara kerja dan sistem politik, tapi paham bahwa politik itu juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari,” ajak Rannya saat menjadi pemateri di acara pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru Universitas Gunung Rinjani (UGR), Kamis (19/9/2024).
Anak muda yang melek politik, sebutnya, akan paham hak dan kewajiban sebagai warga negara. Mereka juga dinilai akan mampu menganalisis informasi dunia politik secara objektif dan rasional. Dengan pembekalan yang ada, ruang gerak anak muda lebih terbuka lebar untuk menyampaikan aspirasi dan menentukan pilihan dengan tepat.
“Partisipasi aktif anak muda akan menjadi bagian dari sejarah, yang memastikan keberhasilan pemerintahan Indonesia yang berkelanjutan. Maka dari itu, jangan sampai bersikap abai dan tidak punya bekal pengetahuan dunia politik,” pintanya.
Lebih lanjut diutarakan, mahasiswa baru mesti memiliki pondasi kokoh yang mendorong terealisasinya impian mereka kelak. Dengan demikian, harus dapat mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan terwujudnya asa itu. Dia berharap mahasiswa baru tidak hanya menjadi mahasiswa konsisten meningkatkan kualitas diri, yang kompeten, inovatif dan tangguh sesuai dengan visi UGR. Selain itu menekankan pentingnya eksplorasi diri serta perluasan relasi selama masa perkuliahan.
“Eksplor semampu kalian, kejarlah pengalaman akademik dan non-akademik, serta perluas relasi seluas-luasnya,” ajaknya memungkasi.
Presiden Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani, M. Eri Setiawan, mengaku mengundang Rannya sebagai pemateri karena menilai Rannya sosok perempuan muda yang inspiratif bagi UGR. Dia ingin mendengarkan pikiran dari perspektif anak muda, khususnya perempuan. Rannya dipandang sebagai intelektual muda yang punya pengalaman, khususnya bicara dari sudut pandang perempuan.
“Pemikiran dan pengalaman Mbak Rannya kami jadikan lokomotif pergerakan perempuan. Mbak Rannya menginspirasi kami,” pujinya sembari menyebut kali kedua mengundang Rannya sebagai pembicara di UGR. rul