POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Wawasan kebangsaan penting untuk ditanamkan kepada generasi muda agar memiliki rasa cinta Tanah Air, nasionalisme, dan semangat bela negara. “Wawasan kebangsaan bagi generasi muda sangatlah penting terutama di tengah era globalisasi yang penuh dengan tantangan ini,” ucap Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Denpasar, A.A. Ngurah Gede Darma Putra Atmadja, Rabu (23/10/2024).
Agung Ngurah Atmadja menegaskan itu saat membuka sosialisasi Bina Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa di Aula Sadhu Gocara Yayasan Dwijendra. Sosialisasi diikuti siswa SMP Dwijendra Denpasar, juga menghadirkan pembicara Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Denpasar, I Made Arka, dengan materi “Pancasila sebagai Penguatan Moderasi Beragama dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika”.
Menurutnya, pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai kebangsaan akan menjadi benteng bagi generasi muda agar terhindar dari berbagai pengaruh negatif. “Jadilah generasi yang cerdas, inovatif dan kreatif,” ucapnya.
Agung Ngurah Atmadja juga mendorong para pelajar untuk menjadi agen perubahan dan pemersatu bangsa. “Generasi muda adalah harapan bangsa. Oleh karena itu, saya harap para pelajar dapat menjadi agen perubahan dan corong positif di lingkungan masyarakat serta rumah tangga,” pesan Agung Ngurah Atmadja.
“Generasi muda juga harus lebih mengenal bangsa ini dengan semua perjalanan sejarah di belakangnya dan siswa jangan terlena dengan situasi saat ini, siswa harus menjauhi narkoba dan judi online yang saat ini sedang marak” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua FPK Kota Denpasar, I Made Arka, mengutarakan, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya dan agama. Salah satu prinsip utama yang dianut bangsa ini adalah Bhinneka Tunggal Ika atau berbeda-beda tetapi tetap satu. Dalam konteks keberagaman, moderasi beragama memiliki peran penting untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Moderasi beragama tercermin dalam komitmen kebangsaan yang menjunjung keberagaman, toleransi yang menghargai perbedaan keyakinan, penolakan terhadap segala bentuk kekerasan atas nama agama, serta penerimaan dan akomodasi terhadap kekayaan budaya dan tradisi yang ada dalam masyarakat. “Moderasi beragama adalah konsep yang menekankan pada sikap saling menghormati dan toleransi di antara kelompok agama yang berbeda,” lugasnya menandaskan. tra