POSMERDEKA.COM, BANGLI – Puncak upacara Ngusaba Kadasa Pura Ulun Danu Batur pada 12 April, dan akan masineb pada 24 April mendatang. Ngusaba dimulai pada 28 Maret nanti.
Untuk menjaga kebersihan areal pura, Desa Adat Batur sebagai pangemong pura mengimbau umat dan masyarakat umum bersama-sama ngayah meminimalisasi sampah selama upacara. Terutama sampah plastik.
Pangemong Pura Ulun Danu Batur, Palinggih Dane Jero Penyarikan Duuran Batur, menjelaskan, Ida Bhatara-bhatari akan nyejer (distanakan di Jero Agung) selama 13 hari, dari 11 April sampai 24 April. Selama pelaksanaan ritual tersebut, dan juga untuk selanjutnya, dia mohon partisipasi aktif masyarakat untuk bisa meminimalisasi sampah di kawasan pura.
Panitia juga merilis imbauan pengingat umat dalam menjaga kebersihan dan kesucian pura. Kelima pengingat dimaksud yakni tidak boleh membawa sarana persembahan banten, dan sarana persembahan lainnya menggunakan tas plastik. Bila ada yang masih menggunakan plastik, agar dibawa pulang setelah persembahyangan selesai.
Selesai sembahyang, sarana persembahyangan seperti sampian, canang, dan dupa agar dibawa pulang atau dibuang di tempat sampah. Masyarakat yang akan memohon tirta agar membawa tempat tirta masing-masing, sehingga tidak menggunakan plastik.
Terkait volume sampah, Jero Penyarikan Duuran berkata dalam hari-hari normal rerata volume sampah di Pura Ulun Danu Batur bisa lebih dari 100 kg per hari. Ketika odalan, volumenya bisa berkali-kali lipat. Apabila Ngusaba Kadasa, per harinya bisa bertruk-truk sampah dihasilkan.
Dia mengaku selama ini mengandalkan tempat pembuangan sampah sementara di dekat pura, yang secara swadaya diadakan oleh pangemong pura. Masalahnya, pengangkutan sampah belum maksimal dari pihak terkait.
“Kami menyadari pembuangan sampah tersebut bukan solusi jangka panjang. Upaya pengelolaan yang lebih serius sudah kami pikirkan, semoga bisa dieksekusi dalam waktu dekat,” katanya tanpa merinci lebih jauh.
Paruman Agung Ngusaba Kadasa tahun 2025 dilaksanakan sebagai ruang koordinasi antar-unsur yang terlibat dalam pelaksanaan Ngusaba Kadasa di Pura Ulun Danu Batur. Rapat tersebut dihadiri unsur Pemprov Bali dan Pemkab Bangli, TNI-Polri, PHDI Bangli, MDA Bangli, prajuru adat Desa Batun Sendi Batur, serta masyarakat adat Batur.
”Pokok bahasan paruman agung terkait dengan penetapan jadwal acara, mekanisme pengamanan, lalu lintas, serta hal-hal lain yang terkait dengan pelaksanaan upacara,” pungkasnya. gia