POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Pemkab Gianyar melangsungkan Rembug Stunting dan Pelaksanaan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di ruang rapat Bappeda Gianyar, Selasa (25/3/2025).
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Gianyar, I Ketut Mudana, menyampaikan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka stunting nasional sebesar 24,4%, dan turun menjadi 21,6% di tahun 2022. Angka tersebut juga menurun di tahun 2023 menjadi 21,5% berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
Berdasarkan hasil pengukuran SKI tahun 2023, angka stunting di Kabupaten Gianyar sebesar 6,3%. Sementara berdasarkan EPPGBM bulan Desember 2024, jumlah balita stunting di Gianyar sebanyak 1.082 dengan persentase 4,39%. Angkanya meningkat di bulan Januari 2025 menjadi 1.146 balita stunting dengan persentase 4,7%.
Dalam upaya mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan bebas dari stunting, terangnya, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) pada 5 Desember 2024.
Genting adalah inisiatif yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, melalui konsep orang tua asuh. Tujuannya membangun kepedulian sosial dari berbagai elemen masyarakat, termasuk individu, komunitas, organisasi, dan sektor swasta dalam membantu anak-anak yang berisiko stunting, terutama keluarga kurang mampu.
“Apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, berkolaborasi, dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Gianyar, dengan memberi bantuan intervensi spesifik maupun sensitif yang memberikan dampak positif,” terangnya.
Lebih lanjut Mudana mengungkapkan, mengakselerasi intervensi spesifik antara lain dengan optimalisasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pangan lokal kaya protein hewani bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang.
Akselerasi intervensi sensitif misalnya penyediaan akses sumber air minum layak bagi kesehatan, penyediaan akses sanitasi layak (bedah rumah, jamban sehat), penyediaan dapur bersih dan sehat dan sebagainya.
Kepala DP3AP2KB, Gianyar, I Gusti Agung Sri Widiawati, mengungkapkan, pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting dilakukan 397 kelompok/tim dengan total 1.191 orang Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Hal ini bertujuan agar Pemkab Gianyar mendapat gambaran angka prevalensi stunting yang terkini dan tervalidasi. “Jadi, kita dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam menyusun program dan kegiatan percepatan penurunan stunting,” jelasnya.
Narasumber acara ini adalah Ni Luh Gede Sukardiasih, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dengan materi “Kebijakan Kemendukbangga/BKKBN dalam Penanganan Stunting”, dan dari Bappeda Kabupaten Gianyar. adi