POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Mantan anggota DPRD Gianyar, Ngakan Tirta Pramono, memprediksi Pilpres 2024 akan berlangsung dalam dua putaran sepanjang pelaksanaannya fair (jujur). Pandangan itu diutarakan pada Rabu (1//2/2024).
Menurut Ngakan Pramono, peta politik terkini memperlihatkan suhu politik mulai panas dengan pelbagai gimmick atau trik tertentu yang viral di media sosial. Meski panas, dia menilai hal itu wajar karena kontestasinya semakin dekat. “Itu merupakan bagian dari perkembangan demokrasi yang semakin baik, sepanjang aman dan terkendali,” sebut pria yang kini menjadi advokat itu.
Soal pernyataan Presiden Jokowi bahwa Presiden boleh memihak, sebagai praktisi hukum, dia melihat PKPU memang tidak ada yang dilanggar. Presiden merupakan pejabat publik dan politik, sepanjang betul-betul bisa memposisikan diri secara proporsional dan profesional, serta tidak menggunakan fasilitas negara dalam kampanye. Namun, dia menilai relatif kurang etis.
Kalau ingin Pemilu berjalan jujur dan adil, Presiden tidak memihak salah satu calon. Tujuannya demi lancarnya suksesi, mengingat pondasi dari hukum dan perundang-undangan adalah etika dan moralitas. “Saya yakin Presiden Jokowi bisa memposisikan diri dengan arif dan bijaksana,” ucapnya.
Dia mendaku tidak alergi dengan politik dinasti, karena negara maju juga terkadang masih menerapkan politik dinasti. Yang penting dijalankan secara legal, sesuai amanat konstitusi, dan dilakukan secara fair dengan cara yang benar.
Terkait Pilpres 2024 apakah akan berlangsung satu putaran atau dua putaran, dia yakin akan berlangsung dua putaran jika berlangsung dengan fair. “Perkara siapa pemenangnya nanti, biarkan rakyat menentukan pilihan sesuai hati nuraninya,” sambung Pram.
Mengenai Jokowi yang dituding memihak paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, dia menyarankan lebih baik terang-terangan saja, asalkan mengajukan cuti. Yang jadi masalah, kepada siapa Presiden mengajukan cuti? Masa Presiden mengajukan cuti kepada Presiden? “Itu yang masih menjadi pertanyaan. Lebih tepat mengajukan cuti ke lembaga tinggi negara, bisa ke MPR, DPR atau MA,” jelasnya.
Lebih jauh disampaikan, ada empat hal mendasar perlu dimiliki sebelum memutuskan terjun ke dunia politik. Pertama, memiliki ideologi atau gagasan. Kedua, untuk menyalurkan gagasan tersebut, harus memiliki organisasi atau partai politik.
Ketiga, untuk bisa mendukung gagasan, harus memiliki pendulang suara atau massa pendukung. Keempat, ketika ketiga hal itu dipegang, muaranya adalah kekuasaan untuk melaksanakan gagasan guna menyejahterakan rakyat. adi