JEMBRANA – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Melayamenyampaikan sebanyak 149 usulan. Musrebang yang pertama dari 5 kecamatan di Kabupaten Jembrana dibuka oleh Bupati Jembrana, I Putu Artha, dengan ditandai pemukulan gong di GOR Kecamatan Melaya, Senin (24/2/2020).
Camat Melaya, Putu Gde Oka Santhika,mengatakan, dari total usulan prioritas yang diajukan tahun 2021, menelan anggaran sebesar Rp77.533.587.000. Rinciannya melalui APBN sebanyak 7 usulan, nilainya sebesar Rp8.025.000.00. Dari APBD Provinsi Bali sebanyak 14 usulan sebesar Rp9.450.000.000 serta anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana sebanyak 128 usulan dengan anggaran sebesar Rp20.058.587.00.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jembrana, I Gede Sujana, mengatakan, semua desa yang ada di wilayah Kecamatan Melaya termasuk kategori desa swasembada. Bahkan untuk realisasi anggaran APBDes se-Kecamatan Melaya tahun 2019, total penyerapannya mencapai 98,34 persen. Anggaran itu bersumber dari PAD, ADD, BHP, dan PHR, DD, BKK Kabupaten, dan BKK Provinsi. “Penyerapan anggaran mencapai 100 persen bisa direalisasikan untuk anggaran BKK Provinsi,” katanya.
Bupati Artha sangat berharap pelaksanaan musrenbang jangan dianggap sekadar formalitas semata. Lantaran musrenbang mempunyai peran strategis dalam melaksanakan program tahun 2021 mendatang. “Saya minta kepada para perbekel dan semua peserta musrenbang ini jangan ada anggapan kalau musrembang ini hanya formalitas semata. Musrenbang mempunyai peran yang sangat strategis untuk pembangunan mendatang,” tegasnya. 024
BUPATI Artha saat membuka Musrenbang Kecamatan Melaya, Jembrana, Senin (24/2/2020).