POSMERDEKA.COM, BANGLI – Dalam meminimalisir para pedagang maupun SPBU melakukan kecurangan yang merugikan konsumen, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli melakukan sidak tera ulang ke seluruh pasar di Bangli.
Hal tersebut disampaikan Kabid Standarisasi, Pemberdayaan dan Tertib Usaha Disperindag Bangli, Dewa Ayu Suantini, Selasa (3/9/2024). Dia menguraikan, dalam setahun, Disperindag 10 kali menjalankan tera ulang dengan anggaran Rp22,924 juta, dengan target 6.500 tera.
Sidak kali pertama dimulai dari SPBU di Desa Bunutin, Bangli. Selanjutnya tim bergerak menuju SPBU Jalan Brigjen Ngurah Rai, Kota Bangli. Dalam sidak tersebut, petugas melakukan cek fisik dan pengujian bejana ukur untuk memastikan takaran bahan bakar minyak (BBM) yang dijual di SPBU tersebut.
“Sidak yang dilakukan petugas Pengawas Kemetrologi bertujuan memastikan kepatuhan para pedagang maupun pemilik SPBU sesuai UU Nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, pengawasan SPBU belum bisa dilakukan, karena Disperindag Bangli memang tidak mempunyai kewenangan untuk itu. Selain itu, Disperindag juga belum punya alat dan tenaga pengawas yang bersertifikat.
Selama ini mereka baru bisa melakukan pengawasan tera saja. Karena itu, untuk pengawasan metrologi, Disperindag bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga.
Disinggung anggaran yang tersedia apakah cukup untuk sidak ke seluruh pasar maupun SPBU di Bangli, Suantini berujar sebenarnya memang tidak cukup. Hanya, dia menyiasati dengan bersurat minta bantuan kepada kepala desa, untuk sosialisasi kepada warganya yang memiliki tera supaya ditera ulang sesuai jadwal dan lokasinya.
Misalnya jadwalnya di Pasar Singamandawa Kintamani, pedagang yang ada di Pasar Penelokan, Tenten dan Catur diminta untuk membawa teranya. Dari target 6.500 tera sampai bulan Agustus, baru tercapai 400 lebih. “Kami tetap mengimbau para pedagang untuk selalu melakukan tera ulang, agar tidak merugikan para konsumen dan mematuhi aturan yang berlaku,” pintanya. gia