Inovasi Ekonomi Hijau Bank BPD Bali, Olah Sampah Plastik Jadi Saldo Rekening

DIRUT Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, saat menunjukan tas inovasi dari pengolahan sampah plastik. Foto: ist
DIRUT Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, saat menunjukan tas inovasi dari pengolahan sampah plastik. Foto: ist

DENPASAR – Mendukung dan mewujudkan Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Bali No. 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, PT Bank Pembangunan Daerah Bali (Bank BPD Bali) menerapkan inovasi baru ekonomi hijau dengan mengolah sampah plastik menjadi saldo rekening. Upaya Bank BPD Bali juga untuk mendukung Bali menuju go green serta mendukung program SDGs, yaitu mengatasi kemiskinan, kesenjangan sosial, dan perubahan iklim yang sejalan juga dengan Program Taksonomi Hijau OJK.

‘’Ini juga peran perbankan sangat diperlukan seperti halnya dalam mengurangi gas karbon dan turut mengurangi pemakaian benda berbahan plastik. Sehingga, Bank BPD Bali membuat program ekonomi hijau berbasis digitalisasi sebagai bentuk kepedulian akan lingkungan, dengan cara mengedukasi anak sekolah yang melibatkan pihak sekolah, agar para siswa nantinya memiliki pengetahuan tentang cara menangani sampah plastik,’’ papar Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, di Denpasar, Senin (18/4/2022).

Bacaan Lainnya

Sudharma menjelaskan, agar program ekonomi hijau Bank BPD Bali agar tepat sasaran, pihaknya mencari partner untuk bisa mengedukasi anak sekolah tentang pengolaan sampah plastik. Bahkan Bank BPD Bali pun memberikan reward (penghargaan) uang kepada siswa sekolah dalam pengolahan sampah plastik, dimana penghargaan tersebut akan diberikan melalui Tabungan Simpel (Simpanan Pelajar) Bank BPD Bali.

Baca juga :  Pohon Bambu Tumbang Tutup Akses Jalan Kedewatan-Ubud

Sistem kerjannya, para siswa mengumpulkan sampah plastik dari rumahnya dibawa ke sekolah, dan Bank BPD Bali akan menyiapkan drop box sampah plastik di sekolah yang menjadi binaanya dengan dilengkapin nomor id siswa yang tersambung ke tabungan para siswa.

Menurut Sudharma, pengelohan sampah plastik saat ini sudah berjalan baik, hanya saja masih bersifat manual. Seperti pengolahan sampah di Kerambitan, Tabanan dikelola oleh BUMDes yang berkerja sama dengan Cabang Bank BPD Bali Tabanan.

Namun pihaknya masih berharap agar pengolaan tersebut lebih modern lagi. Artinya, edukasi digitaliasi harus diterapkan agar hasilnya menjadi optimal. Pentingnya pengelolaan sampah plastik, karena sampah plastik bisa dimanfaatkan menjadi barang yang sangat berguna, serta mempunyai daya jual yang sangat tinggi.

‘’Saya berharap di ulang tahun Bank BPD Bali yang ke-60 program ekonomi hijau bisa disinergikan. Program ini bisa menjadi program yang tidak sosial lagi, karena ada benefit yang saling menguntungkan ke semua pihak yang terlibat,’’ harap Sudharma. nan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.