POSMERDEKA.COM, MATARAM – Pasangan bakal calon Gubernur (bacagub) Sitti Rohmi Djalilah dan bakal calon Wakil Gubernur (bacawagub) Musyaifirin atau Rohmi-Firin, menyebut komunikasi politik dengan pimpinan partai politik yang belum mengeluarkan rekomendasi dukungan untuk Pilgub NTB 2024 intensif dilakukan. Saat ini yang terus didekati adalah Partai Golkar, Nasdem dan PKB.
“Untuk Partai Golkar dan PKB, komunikasi kami berjalan lancar. Begitu juga dengan Nasdem, intensif kami lakukan pendekatan,” ujar Juru Bicara Rohmi-Firin, Junaidi Kasum, Senin (29/7/2024).
Menurut dia, untuk dapat mengusung pasangan pada Pilgub NTB 2024, minimal harus mendapat dukungan parpol sebanyak 13 kursi di DPRD NTB sesuai persyaratan KPU. Karena itu, komunikasi dengan parpol yang belum mengeluarkan rekomendasi terus dimatangkan. Apalagi elektabilitas Rohmi-Firin diklaim terus meningkat signifikan di berbagai wilayah.
Yang terbaru, dua lembaga survei nasional, LSI Denny JA dan Poltracking, menempatkan Rohmi-Firin mengungguli paslon lain. Kata dia, parpol lain terbuka kepada Rohmi-Firin tak lepas dari 39 persen elektabilitas Rohmi-Firin, unggul dari paslon lain. Tren positif survei ini dinilai memacu parpol melirik paslon yang punya potensi menang.
“Partai Nasdem yang sudah memberi surat tugas ke Zulkieflimansyah juga membuka ruang ke kami untuk komunikasi. Juga Partai Golkar. Komunikasi berjalan di level DPP partai,” lugasnya.
Soal kabar Rohmi-Firin belum aman meraih tiket Pilgub NTB, dia membantah. Dari komunikasi yang dibangun di level DPP, sambungnya, justru akan banyak paslon yang sudah mengantongi surat tugas bisa terancam tidak akan diusung ketika survei mereka tidak naik-naik. Pun tidak mampu memperoleh dukungan koalisi parpol pendamping untuk menggenapi persyaratan kursi.
Dia minta semua pendukung, simpatisan hingga relawan tidak terpengaruh dengan isu di luar, yang menyebut Rohmi-Firin tidak bisa mendaftar di KPU. Dia menuding isu itu sengaja diembuskan paslon tertentu yang khawatir dengan kekuatan Rohmi-Firin.
“Kalau ada isu paslon di NTB dikunci dengan head to head, itu adalah isu liar yang dibuat pihak sebelah yang sengaja membuat pemilih bingung. Itu adalah isu murahan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tudingnya.
Sekretaris DPD Partai Golkar NTB, Firadz Pariska, berujar partainya sudah merampungkan survei elektabilitas seluruh calon kepala daerah yang diusung di Pilkada Serentak 2024. Pemaparan survei akan dilakukan pada awal Agustus ini. Nanti semua calon kepala daerah yang sudah mengantongi surat tugas dari DPP Partai Golkar, diundang untuk melihat langsung survei mereka masing-masing.
“Untuk Pilgub NTB, sesuai arahan DPP, sebelum keputusan ditetapkan, maka partai akan melakukan komunikasi dengan sejumlah paslon hingga partai politik. Termasuk dengan Ibu Rohmi dan Pak Firin juga kami bangun komunikasi, bersama pimpinan parpol pengusung mereka di tingkat DPD yakni PDI Perjuangan dan Perindo. Pilkada Serentak butuh koalisi antarwilayah di 10 kabupaten/kota di NTB,” jelas Firadz, Senin (29/7/2024).
Dia menyatakan Golkar tidak mau terbawa isu soal head to head atau sejenisnya, yang kini bermunculan di media sosial. Golkar jika mengajukan paslon tentu menarget harus menang. “Kami enggak mau terserat ruang pembicaraan yang enggak produktif. Kami ingin menang, maka fokus kami adalah bagaimana membuat ruang Pilkada itu cair dengan paslon yang kami usung sendiri,” serunya menandaskan. rul