DENPASAR – Pengurus Provinsi E-Sports Indonesia (Pengprov ESI) resmi terbentuk dan telah diresmikan 14 Maret 2020, tapi belum diterima sebagai anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali. Demikian dikatakan Sekretaris Umum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, Kamis (26/3/2020) di Denpasar.
ESI terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan untuk masuk sebagai anggota KONI Bali, menurut Oka Darmawan, minimal sudah terbentuk 5 pengurus kabupaten/ kota (Pengkab/Pengkot) se-Bali, dan terpenting lagi setelah lolos verifikasi dari KONI Bali, kemudian diusulkan dalam rapat anggota KONI Bali. Dalam rapat nanti menjadi bahan usulan yang selanjutnya minta persetujuan dari para anggota yang hadir.
“Ya, Pengprov ESI harus sabar, sembari menanti rapat anggota akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021, pengurus ESI bisa melengkapi persyaratan yang harus dipenuhi, sehingga nantinya tinggal pengusulan saat rapat anggota,” kata Oka Darmawan.
ESI menurutnya para atletnya sebagian besar kaum melenial, sehingga kehadiran organisasi ini bisa menampung keahlian para melenial di bidang IT. Hadirnya Pengprov ESI tentunya tidak sekadar hanya mengumpulkan orang-orang penggemar IT, tapi mereka yang berkualitas mampu bicara ditatanan nasional maupun internasional.
“Harus mengedepankan kualitas, apalagi E-Sports penggemarnya melimpah, karena itu wajar bila KONI Bali berharap bisa lahir para atlet yang bisa bersanding dengan cabang olahraga yang lebih dahulu bisa mengharumkan nama Bali di level yang tinggi,” pintanya. yon