BANGLI – Angin kencang menghadirkan bencana di Pura Pancerin Jagat, Desa Terunyan, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Dua bale pesandekan di pura tersebut roboh dan rata dengan tanah.
Camat Kintamani, I Wayan Bona, Selasa (23/2/2021) mengatakan, dua bale pesandekan tersebut rusak parah karena diterjang angin kencang disertai hujan deras.
“Sesuai laporan warga kejadiannya tadi malam (kemarin). Saat itu wilayah Kintamani cuaca memang sangat ekstrem, angin kencang disertai hujan lebat,” ujarnya.
Birokrat asal Desa Terunyan itu memaparkan, kondisi bangunan yang beratap genteng itu hancur, dan berserakan di pelataran pura. Kayu-kayunya juga hancur.
Akibat kejadian itu warga pengempon mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Selain merobohkan bangunan di Pura Pancerin Jagat, angin kencang ini juga mengakibatkan pohon tumbang dan melintang di ruas jalan.
Di lain, hujan deras mengakibatkan bencana tanah longsor di wilayah Banjar Kayu Kapas, Desa Kintamani. Tebing di tegalan milik Cok Alit sejak 10 hari mulai ambrol. Makin parahnya ambrol tebing setinggi 8 meter itu mengakibatkan satu KK warga di bawah tegalan tersebut mengungsi ke sanak saudaranya.
“Sejak tebing itu mulai ambrol saya telah mengungsi ke rumah kerabat. Takutnya tebing itu menimpa rumah saya,” ujar Made Darmawa, warga Desa Batur tersebut.
Kata Darmawan, tebing itu empat kali ambrol, dan yang terjadi terakhir merupakan paling parah. Tebing itu jatuh ke sekitar pekarangannya, beruntung tebing itu belum menimpa rumahnya.
“Kalau hujan terus menerus turun kami sekeluarga tidak berani tinggal di lokasi. Kami berharap instansi terkait membantu menangani masalah ini agar kami bisa aman,” pintanya. gia
1 Komentar