POSMERDEKA.COM, MATARAM – Sejumlah figur potensial dari latar belakang birokrat, politisi, hingga tokoh agama diprediksi akan menciptakan persaingan ketat dalam Pilgub NTB 2024.
Sebelumnya mantan Bupati Lotim, Sukisman Azmy; Bupati Lombok Tengah, Pathul Bahri; mantan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah; mantan Bupati Loteng, Suhaili FT, Bupati Bima, Indah Damayanti Putri; dan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad, Iqbal menyatakan siap tampil. Belakangan, muncul nama Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, dr. Lalu Herman Mahaputra.
Kemunculan Dokter Jack, sapaan karibnya itu, didorong para kaum milenial hingga pelaku olahraga di Provinsi NTB. “Dokter Jack ini adalah sosok yang layak untuk maju di Pilgub NTB 2024. Beliau sosok pemimpin yang fokus dalam bekerja, dan membuahkan sejumlah prestasi di jabatan yang disandang,” cetus Boby, tokoh muda asal Kota Mataram, Jumat (15/3/2024).
Kalangan milenial di pesisir Pantai Ampenan, Krisna, juga menilai seorang pemimpin jika pernah menjabat sebagai ketua cabang olahraga (cabor), berarti jiwa sportivitas dan berani berkorban telah dimiliki. Inilah pembeda yang tidak dimiliki para figur yang akan tampil di Pilgub NTB.
“Kalau Pak Dokter Jack, kita tahu banyak kegiatan olahraga balap motor di Provinsi NTB selama ini, baik dunia, regional hingga nasional, tidak lepas dari kemampuan manajerial yang dia miliki. Inilah sosok pemimpin yang sangat dibutuhkan Provinsi NTB ke depan,” ucapnya.
Terkait adanya suara milenial hingga masyarakat awam yang menghendakinya ikut turun ke Pilgub NTB 2024, Dokter Jack mengaku belum berpikir ke arah itu. Hanya, dia ikut mencermati dinamika politik yang terjadi saat ini. Sebab, kepala daerah tidak harus berlatar belakang politisi.
“Saya ini sekarang masih berstatus ASN. Saya punya potensi, jadi tidak ada masalah. Kepala daerah itu tidak harus berbasis politik, seperti saya misalnya, seorang dokter juga punya potensi. Kita tunggu saja waktu yang tepat,” jawabnya saat dimintai tanggapan, Jumat (15/3/2024).
Menurut dia, memimpin sebuah rumah sakit terbesar dengan kompleksitas yang sangat tinggi tidak mudah. Tetapi sejak namanya disebut-sebut sebagai salah satu tokoh berpotensi melangkah ke Pilgub NTB, dia terus mempertimbangkan tawaran dan kepercayaan masyarakat itu.
“Saya tidak pernah mengatakan saya tidak siap, jiwa fighter saya tetap. Tapi pahami juga bahwa saya ini masih terikat dengan ASN, tidak boleh ada komunikasi politik bersama tokoh-tokoh partai,” tegasnya memungkasi. rul