BAGI sebagian besar pemain sepakbola, tentu suatu saat ingin buah hatinya atau anak-anaknya kelak mengikuti jejak ayahnya. Begitu juga harapan Anak Agung Ketut Alit Supartana. Mantan pemain dan pelatih Perseden Denpasar ini, memiliki tiga anak dari hasil perkawinannya dengan AA. Konik Arnasih.
Anak pertamanya perempuan AA. Istri Riska Wulandari S.Pd, kemudian anak keduanya laki AA. Ngurah Candra Gupta S.Ar, dan si bungsu laki laki juga bernama A.A. Ngurah Bagus Alit Putra yang baru mengenyam pendidikan dasar, kelas VI SDN 4 Menteng Palangka Raya, Kalimanan Tengah.
Tapi, dari ketiga buah hatinya itu, terutama yang cowok-cowok tidak mau menggeluti sepakbola. Padahal menurut penuturan sang ayah, ada bakat sepakbola mengalir pada diri buah hatinya. ”Buktinya putra bungsu saya (A.A. Ngurah Bagus Alit Putra) sempat menjadi top skor (pencetak gol terbanyak) dalam sebuah turnamen U-10 tahun,” cerita Alit Supartana, mengawali perbincangannya dengan posmerdeka.com, belum lama ini.
Sebagai pelatih kepala yang pernah menangani tim Perseden dan tim Pra-PON Bali, Alit Supartana tahu si bungsu yang akrab disapa Agung Putra punya bakat di sepakbola.
”Skill-nya bagus, fisiknya juga lumayan dan saat bertanding tampil sangat tenang. Tapi apa boleh buat, dia tidak mau main bola. Namanya anak-anak, mungkin pola pikirnya masih labil,” ungkap Alit Supartana, yang juga pernah membela klub Gelora Dewata saat bermarkas di Denpasar.
Ironisnya, Agung Putra yang hari ini, Selasa (12 November 2024) genap berusia 12 tahun, justru lebih suka memilih cabang olahraga bulutangkis. ”Sebagai orang tua, tentu saya dan istri, tidak mau memaksa si bungsu tetap main sepakbola,” ujar Alit Supartana yang sejak 2023 menjabat sebagai Kepala Kantor Pencarian dan Perolongan Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Alit Supartana dan Konik Arnasih pun mengalah. Mau tak mau, harus mendukung kemauan si bungsu yang ingin berpretasi di bulutangkis. Agung Putra pun dicarikan klub dan kini berlatih di PB Palangka Raya.
”Dilihat saat berlatih, anak saya memang ada bakat bulutangkis juga. Jadi selain berlatih di klub, saya carikan pelatih untuk privat (latihan pribadi). Biaya bulutangkis memang lebih mahal dari sepakbola, tetapi sebagai orang tua, ya.. tetap harus mendukungnya. Yang penting anak-anak mau serius,” pungkas Alit Supartana. yes