BULELENG – Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemkab Buleleng yang pensiun setiap tahun mengalami peningkatan. Bahkan, rata-rata per tahun sekitar 350 PNS memasuki masa pensiun. Dari rata-rata itu, paling banyak yang memasuki masa pensiun adalah PNS yang bertugas sebagai tenaga pendidik atau guru.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng mencatat, pada 2018 ada sebanyak 378 PNS yang pensiun, kemudian 2019 naik menjadi 442 PNS memasuki pensiun, dan 2020 ini ada 448 PNS yang memasuki masa pensiun.
Kepala BKPSDM, Gede Wisnawa, mengatakan, sejauh ini ASN (PNS) di lingkup Pemkab Buleleng sangat kurang, mengingat setiap tahun jumlah PNS yang pensiun mencapai ratusan orang. Kendati kekurangan ini bisa ditutupi melalui penerimaan formasi CPNS, namun kebutuhan PNS masih kurang.
‘’Memang di tahun 2018 kami dapat formasi begitu juga tahun 2019 yang sekarang masih berproses kami dapat formasi 358, tapi itu jauh dari jumlah yang pensiun. Ya, ke depan dibuka lagi formasi, agar kebutuhan ASN di Buleleng bisa terpenuhi,’’ kata Wisnawa, Rabu (25/11/2020).
Wisnawa pun tak menampik, jika setiap tahun PNS guru yang paling banyak pensiun mencapai ratusan orang, dan sisanya PNS diluar guru. Sehingga diakui Wisnawa, saat ini Buleleng kekurangan guru. Hanya saja kekurangan guru itu akan segera teratasi, dengan informasi adanya seleksi pengangkatan guru status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK/P3K) pada 2021.
‘’Kami sudah ikuti rapat itu dengan Wakil Presiden dan jajaran Menteri lewat virtual. Informasi sementara, P3K ini dibagi alokasinya sesuai kebutuhan yang ada. Sekarang ini, kami masih menunggu juklas dan juknisnya seperti apa,’’ ujar Wisnawa.
‘’Apakah yang dimaksud tenaga honorer itu kontrak atau tercatat di dapodik, ini yang kami masih tunggu kepastiannya. Makanya, saya akan segera duduk bersama dengan Disdikpora terkait data guru yang ada, sehingga nanti bisa kami usulkan,’’ jelas Wisnawa memungkasi. rik