BANGLI – Pasar Kidul, Bangli, ditutup sementara selama tiga hari terhitung mulai, Selasa (14/7/2020). Penutupan ini menyusul keluarnya hasil swab, Senin (13/7/2020), sebanyak 35 pedagang dinyatakan positif terpapar virus Corona (Covid-19).
Ketua Gusus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Bangli I Made Gianyar, yang juga Bupati Bangli menyebutkan, dari 84 pedagang yang hasil rapid test-nya reaktif, setelah dilakukan swab test (tes usap) sebanyak 35 pedagang dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 32 pedagang asal Bangli dan 3 pedagang asal Banjar Rangkan, Klungkung. ‘’Dari hasil swab sebanyak 35 pedagang Pasar Kidul dinyatakan positif terpapar Covid 19,’’ jelas Bupati Made Gianyar.
Berkaitan dengan banyaknya pedagang yang positif, jelas dia, sesuai protocol penanganan Covid 19, maka mulai Selasa ini Pasar Kidul bakal ditutup hingga tiga hari ke depan. Selanjutnya, tim akan melakukan setrilisasi dengan melakukan penyemprotan disinfektan di areal pasar.
Selain itu, pengelola pasar akan melakukan penataan pedagang, pasalnya setelah dibuka nanti, hanya 50 persen pedagang yang akan diizinkan berjualan. ‘’Setelah ditutup tiga hari pasar akan kembali dibuka, yang berjualan pertama adalah pedagang yang hasil rapid-nya non reaktif,’’ sebut Made Gianyar.
Selanjutnya, kata bupati dua periode ini, pedagang akan bergiliran berjualan. Untuk pengaturan, bakal diserahkan kepada pengelola pasar dan Disperidag. Dijelaskan, dalam praktek nanti, pedagang yang berjualan akan diminta membuka dagangan milik temannya, begitu selanjutnya. Dengan demikian, akibat wabah ini mereka diajarkan untuk kebersamaan dan menumbuhkan manajemen kolaborasi.
Terkait dengan pedagang yang positif Corona, jelas pria asal Desa Bunutin itu, mereka dibolehkan berjualan kembali setelah dinyatakan sembuh dan mau menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19.
‘’Orang sehat saja bisa sakit, apalagi orang yang telah pernah sakit tentu peluang sakitnya akan lebih besar. Karena itu, pihaknya menegaskan protokol kesehatan wajib diberlakukan di areal pasar, karena potensi penyebaran virus Corona begitu tinggi,’’ bebernya.
Made Gianyar kembali menambahkan, untuk pasar lainnya di Bangli, juga nanti akan dilakukan rapid test (tes cepat), cuma saja tidak massal melainkan hanya diambil sampel saja. Sementara kenapa di Pasar Kidul dilakukan secara massal, ucap Gianyar, lantaran di Pasar Kidul sebelumnya telah ada orang yang positif, yakni tukang suwun. ‘’Nah karena itulah, kita diminta Pemrov Bali untuk melakukan rapid test, karena pasar tradsional kini menjadi klaster baru penyebaran Covid-19,’’ pungkasnya.
Sementara Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Bangli, I Wayan Dirgayusa, menambahkan, tambahan kasus positif lainnya lagi sebelas merupakan pengembangan kasus sebelumnya berasal dari Susut Kelod, Bangun Lemah, Desa Apuan, Desa Songan. 028