POSMERDEKA.COM, MATARAM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat, jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 mencapai sebanyak 3,03 juta orang. Hal ini mengalami peningkatan 163,34 ribu orang, dibandingkan angkatan kerja pada Februari 2023. Sementara, kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik 2,80 persen poin.
Kondisi ini juga menyasar pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2024 sebesar 3,30 persen. Sehingga mengalami penurunan 0,42 persen poin dibandingkan dengan Februari 2023.
‘’Sejauh ini, penduduk NTB yang bekerja sebanyak 2,93 juta orang. Ini artinya, meningkat 169,99 ribu orang dari Februari 2023,’’ ujar Kepala BPS NTB, Wahyudin kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Menurut dia, penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di NTB. Tercatat, penduduk NTB usia kerja pada Februari 2024 sebanyak 4,10 juta orang, naik 68,22 ribu orang dibanding Februari 2023. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja yaitu sebanyak 3,03 juta orang (73,97 persen), sisanya termasuk bukan angkatan kerja.
Wahyudin mengatakan, bahwa komposisi angkatan kerja pada Februari 2024 terdiri dari 2,93 juta orang penduduk yang bekerja dan 100,15 ribu orang pengangguran. Dibandingkan dengan Februari 2023, maka terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja 163,34 ribu orang. ’’Penduduk bekerja mengalami peningkatan 169,99 ribu orang sedangkan pengangguran menurun 6,65 ribu orang,’’ tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami peningkatan dibanding Februari 2023. TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk usia kerja.
TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara/wilayah. ‘’TPAK pada Februari 2024 sebesar 73,97 persen, naik 2,80 persen poin dibanding Februari 2023,’’ ucap Wahyudin.
Ia menjelaskan bahwa merujuk jenis kelamin, TPAK laki-laki sebesar 84,64 persen, lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 63,38 persen. Kecenderungan TPAK laki-laki lebih tinggi dari TPAK perempuan disebabkan oleh faktor budaya. Hal ini lantaran tanggung jawab mencari nafkah pada umumnya diberikan pada laki-laki.
Sementara, lanjut Wahyudin, pada Februari 2024, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 45,45 persen. Sedangkan, penduduk bekerja tamatan Diploma dan Universitas sebesar 11,83 persen. Distribusi penduduk bekerja menurut pendidikan masih menunjukkan pola yang sama, baik pada Februari 2023 maupun Februari 2022.
Dibandingkan dengan Februari 2023, tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah naik sebesar 4,29 persen poin, sedangkan penduduk bekerja pada jenjang pendidikan lainnya mengalami penurunan.
‘’Jadi, apabila dibandingkan dengan Februari 2022, penduduk bekerja tamatan Sekolah Menengah Pertama, pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas), dan Sekolah Menengah Kejuruan mengalami penurunan masing-masing sebesar 3,31 persen poin, 0,84 persen poin dan 0,59 persen poin,’’ pungkas Wahyudin. rul