Rutinitas PKB Salah Satu Bentuk Kesatuan Nusantara Melalui Kesenian

Ida Made Basmadi. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Pesta Kesenian Bali (PKB) merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan Provinsi Bali, terpusat di Taman Budaya, Denpasar. Penampilan segala jenis kesenian lokal dan Nusantara ini kerap menjadi daya saing para seniman, untuk menyajikan kesenian sebagai ikon masing-masing daerah.


Rutinitas PKB mendapat apresiasi para seniman. Salah satu tokoh seniman dari Kabupaten Karangasem, Ida Made Basmadi, menilai PKB sangat berguna melestarikan segala jenis kesenian, khususnya di Bali.

Bacaan Lainnya

Dalam PKB, seniman yang terlibat bisa mengekspresikan potensi seninya. Artinya, semua dapat memadu-tandingkan kualitas kesenian yang ada di masing-masing wilayah di bali, untuk bisa dikenal di kalangan luas serta bersanding dengan kesenian daerah lain.

“Karena itu semoga PKB ini tetap rutin digelar tiap tahun. Saya secara pribadi sangat mengapresiasi kegiatan PKB ini. Kita bisa mengevaluasi diri dalam berkesenian setelah menyaksikan beberapa penampilan kesenian daerah lain,” tuturnya, Rabu (10/7/2024).

Seniman asal Desa Buda Keling itu menuturkan, dia beberapa kali tampil ke PKB. Pernah lomba mesatua Bali tahun 1991, permainan tradisional matabuan-tabuanan tahun 1993, lomba mesatua Bali ke-II tahun 1994, permainan tradisional sumangah sidem, sampai gambuh tahun 2021. “Gambuh tahun 2019 dan lainnya bahkan saya sudah hampir lupa,” kisahnya mengenang.

Baca juga :  Menpora Minta Pemain Timnas Tak Patah Semangat di Leg Kedua Piala AFF 2020

Kendala ketika tampil di PKB, dia mengaku hanya soal penyesuaian jadwal latihan dengan kesibukan sehari-hari. “PKB memberi kesempatan dan ruang bagi seniman tradisional Bali,” tegasnya.

Di sisi lain, sambungnya, keterlibatan pihak terkait juga tidak bisa dilepaskan. Contohnya perhatian dengan difasilitasi dukungan moril dan material (dana) meski masih pola minimal. Intinya, papar Basmadi, semua pihak berkontribusi meski terkadang minim.

Basmadi bercerita dia menggeluti dunia seniman dari umur enam tahun hingga saat ini. Prestasi yang pernah direngkuh di antaranya Juara 1 Lomba Mesatua Bali Kabupaten Karangasem tahun 1991, Juara 1 Lomba Busana Kabupaten Karangasem tahun 2003, Juara 1 Atraksi Kesenian Universitas Udayana tahun 2004, dan Juara 1 Atraksi Kesenian Universitas Udayana tahun 2005. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.