Puluhan Sapi di Dusun Sawe Mati Mendadak Diduga Karena Ini

DUA ekor sapi milik warga Dusun Sawe, Desa Batuagung, Jembrana, yang mati akibat bloat saat diperiksa petugas dari Keswan-Kesmavet. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, JEMBRANA – Dua ekor sapi indukan milik peternak di Dusun Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana mati mendadak. Matinya sapi itu karena bloat atau perut kembung. Mirisnya, kasus serupa sudah terjadi berulang kali di wilayah tersebut. Bahkan, tercatat sudah ada puluhan ekor sapi mati mendadak dengan ciri-ciri yang sama.

Dari informasi, Selasa (2/5/2023), sejak Januari 2023 sudah ada sebanyak 20 ekor sapi mati mendadak. Bahkan, dari jumlah tersebut, pada April 2023 sapi yang mati mendadak sudah 11 ekor, termasuk sapi milik I Dewa Kade Wisada (65) sebanyak 2 ekor yang mati mendadak dengan perut kembung dan mulut keluar busa pada Senin (1/2/2023) sekitar pukul 07.30 Wita. Aparat terkait diharapkan segera mengusut tuntas penyebab sapi-sapi warga mati secara mendadak.

Bacaan Lainnya

Perbekel Batuagung, I Nyoman Sudarma, mengatakan, dengan adanya sapi-sapi warganya mati mendadak beberapa bulan belakangan ini sangat mengherankan. Lantaran kasus sapi mati mendadak itu hanya terjadi di satu dusun saja yakni di Dusun Sawe.

“Kalau masalah lokasi tetap di Dusun Sawe saja. Kasus seperti ini tidak ada didusun lainnya. Kami sangat berharap agar aparat terkait menindaklanjuti kasus ini karena kasus ini terasa aneh,” katanya.

Baca juga :  Positif Covid-19 di Bali Bertambah, PDP Juga Naik

Di sisi lain, drh. Gede Adi Adnyana, petugas dari Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Jembrana saat dikomfirmasi mengatakan, setelah pihaknya turun kelokasi untuk melakukan memeriksan terhadap dua ekor sapi yang dilaporkan mati mendadak di Dusun Sawe.

Ia memastikan jika dilihat dari gejala klinisnya, sapi kena penyakit perut kembung atau bloat. Sudah dipastikan tidak PMK, melainkan bloat. “Mati mendadak sebanyak dua ekor. Itu mati akibat kena penyakit perut kembung atau bloat,” ungkapnya.

Saat disinggung terkait dengan adanya puluhan sapi peternak mati mendadak di Dusun Sawe, pihaknya berharap agar masyarakat yang berternak sapi lebih waspada dan memperhatikan sapi dengan seksama setelah memberi makan.

Karena bloat sehingga gas perut sapi membesar dan menekan paru-paru kedepan sehingga menghambat CO2 yang menyebabkan sapi tidak bisa bernapas sehingga bisa mati mendadak. Peternak juga diharapkan lebih waspada dan memilah makanan yang akan diberikan agar sapi tidak mengalami bloat,” pungkas drh. Gede Adi Adnyana. man

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.