Koster : Perkokoh Adat, Budaya, dan Kearifan Lokal Bali

Foto: WAYAN KOSTER Wayan Koster. Foto: ist
Foto: WAYAN KOSTER Wayan Koster. Foto: ist

KARANGASEM – Gubernur Bali, Wayan Koster, kembali menegaskan komitmennya memperkuat dan memperkokoh adat istiadat, budaya serta kearifan lokal Bali. ‘’Mari kita tetap jalankan ajaran leluhur pendahulu kita, laksanakan piodalan dengan baik sebagai cihna persembahan kepada ratu bhatara,’’ kata Koster saat menghadiri Karya Ngaturang Pekelem Penegteg Gumi Pura Luhur Gunung Agung yang dirangkaikan dengan Aci Purnamaning Ketiga Odalan di Pura Sad Khayangan Desa Pura Pasar Agung Desa Adat Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Rabu (2/9).

Menurutnya, Bali yang kecil secara wilayah punya aura sakral dan metaksu dengan sisi spiritual kuat yang membuatnya dicintai masyarakat luar. ‘’Hasilnya, kehidupan di Bali selalu tentram, perekonomian baik dan mampu menyejahterakan masyarakat. Hal ini harus kita jaga bersama karena itu yang membedakan kita dari daerah lain,’’ ujar Koster.

Bacaan Lainnya

Koster juga mengingatkan, bahwa Bali memiliki kekayaan budaya yang unik, bukan gas, batubara atau minyak bumi. Itu warisan leluhur yang sudah luar biasa.

Mengingat itu, lanjut dia, warisan lelulur harus senantiasa dijaga dari nilai-nilai budaya luar yang merusak. ‘’Ini (warisan) sekarang saya proteksi. Saya harus jaga dan bentengi. Kalau sampai rusak, maka kita di Bali akan berbahaya. Bisa dikutuk leluhur dan ida bhatara kita,’’ tegas Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Baca juga :  Fajar/Rian Melaju, Indonesia Tempatkan Empat Wakil di Babak 16 Besar Denmark Open

Dijelaskannya, menjaga taksunya alam Bali menjadi perhatian besarnya lewat 40 peraturan yang disusun dalam dua tahun di awal kepemimpinannya. ‘’Perda dan Pergub yang telah diterbitkan akan menjadi dasar pembangunan di Bali. Perkuat adat istiadat dan kearifan lokal melalui penguatan desa adat,’’ ujarnya.

‘’Contoh lain, saya merancang perlindungan kawasan suci Besakih. Di tata agar rapi dan indah dengan nilai pembangunan total Rp900 miliar. Besakih itu hanya ada satu di dunia, leluhur kita sudah merancang dengan luar biasa. Kita sekarang sebagai penerus harus bisa merawat,’’ ucapnya.

Pada upacara di pura yang terletak di bagian kaki Gunung Agung tersebut, nampak dihadiri pula mantan Bupati Karangasem, Wayan Geredeg; Wakil Bupati Karangasem, Wayan Artha Dipa, serta Ketua DPRD Karangasem Gede Dana. 019

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.