POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Konsistensi BGP Provinsi Bali dalam mendampingi GTKPL dalam implementasi Kurikulum Merdeka (iKM) terus berlanjut. Setelah sukses menggelar penguatan IKM pada bulan Mei lalu, BGP Provinsi Bali kembali menyelenggarakan Penguatan implementasi Kurikulum Merdeka tahap 3.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala BGP Provinsi Bali, Dr. I Wayan Surata, S.Pd, M.Pd., didampingi Ketua Tim Kerja PSP IKM pada Rabu (21/8/2024) sore, bertempat di Nirmala Hotel, Denpasar.
Dalam arahannya, Wayan Surata menyampaikan bahwa yang hadir dalam kegiatan ini merupakan peserta terpilih yang telah berpartisipasi dalam pengisian instrumen pendataan progres satuan pelaksana iKM secara mandiri. Dari hasil analisis instrumen tersebut, terungkap bahwa masih ada beberapa satuan pendidikan yang berada di tahap awal dan berkembang.
Oleh karena itu, BGP Provinsi Bali selalu berusaha untuk memfasilitasi dan mendampingi satuan pendidikan dalam proses implementasi kurikulum merdeka. “Peserta yang diundang adalah satuan terpilih yang telah mengisi instrumen pendataan progres satuan pelaksana iKM. Jika satuan tidak mengisi, maka kami tidak akan pernah tahu sudah di tahap mana satuan pelaksana iKM Mandiri saat ini. Penguatan ini dikembangkan sebagai langkah atau proses belajar untuk melakukan perubahan atas praktik pembelajaran dan asesmen yang perlu dilakukan oleh pendidik saat menggunakan Kurikulum Merdeka,” ungkapnya.
Peserta yang diundang adalah responden instrumen iKM pada tahap berkembang yang telah dianalisis yang mengacu pada empat tahapan implementasi Kurikulum Merdeka, yaitu Tahap Awal, Berkembang, Siap, dan Mahir.
Kegiatan Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka ini diselenggarakan selama 4 hari, mulai dari tanggal 21 s.d 24 Agustus 2024, dan diikuti 70 orang peserta dari satuan pendidikan yang tersebar di Kabupaten/Kota Provinsi Bali, yang berdasarkan hasil analisis berada di kategori Berkembang. BGP Provinsi Bal menghadirkan praktisi yang turut andil dalam penyusunan dan analisis instrumen pemetaan kondisi implementasi Kurikulum Merdeka sebagai fasilitator dalam kegiatan penguatan ini.
Pascapenguatan ini, peserta akan membuat rencana tindak lanjut, yang akan terus dimonitor BGP Bali perkembangan satuan pendidikan dalam mewujudkan ekosistem ideal untuk implementasi Kurikulum Merdeka lebih optimal. rls