HBK Sebut Pencopotan Mori Hanafi untuk Regenerasi Partai

KETUA Badan Pengawas Disiplin (BPD) Partai Gerindra, Bambang Kristiono (HBK). Foto: ist
KETUA Badan Pengawas Disiplin (BPD) Partai Gerindra, Bambang Kristiono (HBK). Foto: ist

MATARAM – Surat pergantian Wakil Ketua DPRD NTB dari Partai Gerindra, Mori Hanafi, sudah dibacakan dalam sidang paripurna DPRD NTB, Kamis (21/4/2022). Namun, keinginan Gerindra untuk langsung mendongkel Mori justru terhambat, gegara ditolak sejumlah anggota DPRD NTB. Gerindra malah diminta menghormati mekanisme yang ada. Kegaduhan internal ini mencuatkan nama Ketua Badan Pengawas Disiplin (BPD) Partai Gerindra, Bambang Kristiono (HBK), yang disebut-sebut dalang di balik proses pergantian ini.

Terkait proses pergantian pimpinan DPRD, HBK akhirnya angkat bicara. Anggota DPR RI dari Dapil Pulau Lombok ini menilai, pergantian posisi jabatan di partai bukanlah sesuatu luar biasa. “Tidak usahlah terlalu dibesar-besarkan. Biasa-biasa saja, karena proses rotasi dan pergantian itu akan terus berjalan,” ujarnya, belum lama berselang.

Bacaan Lainnya

Soal aspirasi yang ingin mempertahankan Mori, dia mengklaim bisa menghargai itu. Hanya, jelasnya, publik harus tahu Mori menjabat Waka DPRD NTB sejak tahun 2019, lebih dari 2,5 tahun. Dia menilai itu cukup lama untuk seorang politisi menduduki jabatan yang diamanahkan. Karena itu sekarang dipandang waktunya giliran kader lain didorong mewujudkan regenerasi dan penyegaran.

Baca juga :  Disesalkan, Postingan Gubernur NTB Tak Pakai Masker

“Jangan sampai ada kejenuhan, dan kompetisi yang positif tidak berjalan. Selain itu, keputusan juga wewenangnya ada di pimpinan kolektif di DPP Partai Gerindra, tidak diputuskan oleh orang per orang, (tapi) saya memang dimintai pendapat dan masukan,” papar HBK.

“Dan, saya juga menghargai hasil konsensus adik-adik saya di DPD Partai Gerindra NTB,” sambungnya tanpa merinci lebih jauh siapa dimaksud “adik-adik” tersebut..

Pemilik klub Lombok FC ini mendaku, pergantian itu tak hanya menyasar Mori Hanafi. Ketua Fraksi Gerindra yang dijabat Naufar Farinduan juga berganti kepada Sudirsah Sujanto. Bak sebuah lokomotif, tuturnya, pergantian untuk membuat semua gerbong berjalan stabil.

“Sekarang saya tanya, memangnya ada yang sakral dalam jabatan politik, yang tak tergantikan? Sekarang Mori diganti Farin, berikutnya bisa jadi Farin diganti yang lain, atau Mori kembali lagi,” ulas Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu bernada diplomatis.

Soal ada serangan-serangan politik yang dialamatkan kepadanya, HBK berujar tak terlalu membuatnya risau. Alasannya, dia lebih memikirkan eksistensi dan kegairahan partai. Posisi kader Partai Gerindra sama-sama berjuang. Tidak boleh ada istilah, apalagi pemahaman, kader merasa lebih besar dari Partainya.

Ya, saya mendengar ada tokoh-tokoh yang ingin berjumpa dengan saya untuk menyampaikan aspirasi. Saya persilakan, saya akan jelaskan alasan-alasan dan pertimbangannya. Saya sangat terbuka,” janjinya.

HBK menyinggung pula pergantian Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M. Taufik, yang juga dari Gerindra. Dia kagum dengan kebesaran hati Taufik yang memilih membacakan sendiri SK pergantiannya.

Baca juga :  Pemkot Denpasar Lanjutkan Vaksinasi Penyandang Disabilitas dan Skizofrenia, Ini Pesan Arya Wibawa

“Taufik melakukan itu karena dia paham sistem merit yang diterapkan dalam partai. Sekarang dia diganti, dan besok bisa saja dia naik lagi, nggak ada hal yang istimewa,” tandas HBK kalem. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.