POSMERDEKA.COM, BANGLI – Mahalnya harga air per kubik di Kabupaten Bangli, dan tingginya biaya produksi PDAM Bangli, membuat anggota Komisi III DPRD Bangli mengusulkan membuat sumur bor air bawah tanah. Selama ini, PDAM mengambil air permukaan yang berada di sungai yang letaknya di bawah jurang. Jika terjadi longsor, dampaknya pipa tertibun longsor sehingga putus.
Menurut anggota Komisi III DPRD Bangli, I Nengah Darsana, Minggu (19/5/2024), pihaknya sempat mengusulkan saat rapat kerja dengan Perumda PT Tirta Danu Arta Bangli untuk mengambil air dengan menggunakan sumur bor. Ini untuk efesiensi biaya operasional dan menekan tingginya biaya produksi yang selama ini, sehingga menurunnya profit ke daerah.
Lebih lanjut dijelaskan, karena dia lihat banyak titik yang ada di Bangli, seperti sumber air bawah tanah seperti di Kecamatan Susut dan daerah lain, kenapa tidak mencari solusi lain.
Misalnya di Kecamatan Bangli buat sumur bor untuk beberapa banjar, yang dinilai tentu instalasi jaringan akan ringan. “Ringan dalam artian tidak mendatangkan air dari sumber mata air di Tukad Gamongan, Desa Kayubihi. Kenapa tidak mencari solusi yang lain?’’ jelasnya.
Lanjut disampaikan, contohnya lagi seperti di Banjar Kawan, mengebor satu untuk masyarakat Banjar Kawan bisa untuk solusi ke depan. Hal ini mungkin bisa dipertimbangkan walaupun selama ini PDAM menggunakan air permukaan.
Seperti di daerah Susut, banyak sumur bor yang dimanfaatkan oleh warga, bahkan ada yang dijual ke daerah lain. ‘’Bila perlu seluruh kecamatan ada beberapa desa dilayani air melalui sumur bor,’’ sarannya. gia