POSMERDEKA.COM, TABANAN – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan yang dikomandoi I Komang Gede Sanjaya menggelar Sosialisasi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 di Kabupaten Tabanan. Acara itu dilaksanakan di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Selasa (16/7/2024).
Sosialisasi tersebut dihadiri Ketua DPD PDIP Provinsi Bali, I Wayan Koster, beserta seluruh pengurus DPD PDIP Provinsi Bali. Begitu juga hadir jajaran Pengurus DPC PDIP Kabupaten Tabanan, berikut Sekretaris dan Bendahara, serta Pengurus Anak Cabang PDIP se-Kabupaten Tabanan. Tak ketinggalan anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali Dapil Tabanan serta anggota Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Tabanan.
Koster dalam arahannya berharap haluan pembangunan Bali 100 tahun ke depan agar bisa berjalan dengan baik. “Hendaknya dijadikan visi pembangunan kepala daerah provinsi dan kabupaten/kota se-Bali, serta menjadikan rencana pembangunan jangka panjang, menengah, dan rencana kerja tahunan. Semua calon kepala daerah agar menggunakan visi-misi bersumber dari panduan pembangunan Bali 100 tahun ke depan, karena ini yang jadi pedoman,” tegasnya.
Sementara itu, Sanjaya ketika berbicara mengenai Bali 100 tahun ke depan, menyebut banyak isu strategis, baik permasalahan maupun potensi Bali yang bisa jadi diskusi dalam ruang-ruang dialektika.
Dia mengutip dalam pernyataan Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri, yang pernah menanyakan kepada Bung Karno; apakah padi yang dijemur para petani Bali di jalanan tidak dicuri orang?
Atas pertanyaan itu, Bung Karno menjawab bahwa orang Bali itu hidupnya lurus, dan tidak mungkin dicuri. Dari pernyataan tersebut, Sanjaya menilai bahwa Megawati memiliki kecintaan dan kegelisahan yang luar biasa pada masa depan Bali.
“Hal itu jadi pemikiran saya pribadi, bagaimana beliau begitu konsen dengan Bali. Lantas, bagaimana dengan kita sebagai orang Bali yang lahir, hidup, dan mati di Bali? Ini adalah pertanyaan besar yang harus kita jawab dan dipertanggungjawabkan, bukan saja kepada anak-cucu, tetapi juga kepada Betara Lelangit yang telah memberikan anugerah kepada kita,” ujar Sanjaya.
Untuk memastikan Bali 100 tahun ke depan agar tetap ajeg, menurut Sanjaya, ada beberapa poin yang mendasar. Di antaranya perjuangan yang harus dimulai langsung oleh kader-kader PDIP.
“Ambil posisi terdepan dalam menjaga Bali ke depan. Mulai perjuangan dari sekarang, dan semua harus menyatukan frekuensi bahwa sudah saatnya Bali bergerak, menjaga diri, memastikan demografi orang Bali tetap terjaga, memastikan keturunan, kesenian, bahasa, adat dan budaya Bali, agar tidak tergerus arus deras globalisasi,” tegas Sanjaya.
Dia pun mengingatkan kepada seluruh kader partai banteng moncong putih, bahwa hal ini akan disampaikan secara tuntas, guna menjaga tanah kelahiran ini sampai 100 tahun ke depan.
“Untuk itu, saya berharap semua pihak dapat menyimak dengan seksama, untuk bekal menyalakan lilin di hati masing-masing, dan untuk meneguhkan keyakinan bahwa harus mulai bergerak dari hal-hal yang kecil dalam memastikan Bali tidak akan hilang dari peradaban dunia,” tandasnya. gap