POSMERDEKA.COM, MATARAM – Ketua DPD PDIP NTB, Rachmat Hidayat, mendatangi Kantor DPW Partai Gelora NTB, Sabtu (6/5/2023). Selain untuk silaturahmi, dia juga mengonfirmasi beredarnya isu aktual politik di NTB bahwa kegaduhan politik gegara partai “merah” dan “biru”.
Rachmat bersama rombongan diterima Ketua DPW Partai Gelora NTB, Lalu Pahrurrozi. Pertemuan sekitar satu jam tersebut berlangsung hangat. “Saya sekaligus menggali informasi kalau kegaduhan di NTB ini dipolitisir partai merah dan biru. Setelah saya konfirmasi ke sini, ternyata benar, tudingan tersebut beredar luas,” kata Rachmat usai pertemuan.
Dia menuturkan, tudingan tersebut akan dijadikan rujukan dalam menentukan arah dan sikap politik di NTB nanti. Mengaku tak ingin terburu-buru bersikap, dia akan meneropong seperti apa perkembangan dan dinamika politik yang akan datang. “Saya tidak tanggapi itu terlalu jauh, kita lihat perkembangan. Itu saja yang mau saya sampaikan,” ucapnya memungkasi.
Dalam nada yang sama, Lalu Pahrurrozi tak menampik ada pembicaraan intens dengan Rachmat menyangkut isu politik terkini di NTB. Hal itu terutama usai gaduh yang ditimbulkan usai dibukanya utang Pemprov NTB kepada kontraktor. “Alhamdulillah kami ini sangat berterima kasih kepada Om Rachmat yang datang memberi masukan dan wejangan kepada kami, sebagai politisi yang lebih muda,” puji politisi yang akrab disapa Oji itu.
Oji memaparkan, pelajaran pertama yang diperoleh dari Rachmat adalah bagaimana mengelola pikiran dan sikap di tengah riuh rendahnya suhu politik. Cerita yang membuatnya banyak terkesan adalah bagaimana Rachmat merawat hubungannya dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sejak puluhan tahun yang lalu.
Dia mengaku diberi “resep rahasia” yang bisa ditindaklanjuti dan menjadi pegangan sebagai politisi lebih muda. Kata kunci yang diserap dari percakapan dengan Rachmat adalah sebagai politisi tidak boleh mudah bawa perasaan (baperan). Apalagi untuk sekelas pemimpin di daerah.
Pemimpin, kata Oji mesti memiliki keluasan hati untuk menerima kritik. Sikap tidak mudah baper dinilai perlu diteladani politisi di NTB, agar bisa lebih bijak, tidak tinggi hati, atau merendahkan orang lain. Topik selanjutnya yang mereka bahas adalah perihal kepemimpinan yang baik, khususnya dalam skala daerah NTB ke depan.
Oji lagi-lagi memuji Rachmat banyak memberi kisi-kisi tentang kepemimpinan ideal, yang mestinya dibawa bagi siapa pun yang memimpin di NTB.
“Om Rachmat ini guru politik, yang dalam lakunya sebagai politisi kita banyak belajar. Kami bisa katakan Om Rachmat ini seperti pemegang kunci, tapi beliau masih agak sabar menanggapi riak-riak yang ada. Dari sana kita belajar soal momentum,” imbuh Oji.
Di akhir pertemuan, Oji memberi hadiah buku tulisan Anis Matta berjudul “Pesan Islam Menghadapi Krisis” dan buku karangan Fahri Hamzah berjudul “Negara , BUMN dan Kesejahteraan Rakyat” kepada Rachmat Hidayat. Pemberian itu sebagai bentuk ikatan persahabatan antara PDIP NTB dan Gelora NTB. rul