KARANGASEM – Menyambut hari raya Galungan-Kuningan di tengah pandemi Covid-19 dan memupuk rasa kegotongroyongan dan kebersamaan antara pegawai, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispustaka) Karangasem, Senin (14/9) lalu, memotong dua ekor babi seberat 208 kg. Dimana daging babi tersebut dibagikan kepada seluruh ASN/non ASN yang terdiri dari 40 pegawai umat Hindu. Sedangkan, delapan orang umat Muslim dibagikan daging sapi.
Kepala Dispustaka Karangasem, I Wayan Astika, mengatakan, terkait pembagian daging dalam rangka menyambut perayaan hari suci Galungan dan Kuningan, juga karena masa pandemi Covid-19 supaya dapat meringankan beban ekonomi yang sekarang terasa sulit.
“Semua biaya dari sumbangan sukarela pegawai ASN yang bisanya setiap tiga bulan disisihkan untuk pembagian sembako, tapi kali ini bertepatan dengan hari raya Galungan dan Kuningan, dibagikan daging,” kata Astika, Kamis (17/9) saat dikonfirmasi.
Menurut mantan Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Karangsem, secara simbolis memotong babi (nampah celeng) yang artinya “nampa” atau bersiap menerima kedatangan Sanghyang Dharma. Babi dikenal sebagai simbol tamas (malas) sehingga membunuh babi juga dapat diartikan sebagai menghilangkan sifat-sifat malas manusia.
“Kegiatan seperti ini dapat mentradisi untuk memperat tali persaudaraan antarpegawai di lingkungan Dispustaka Karangasem,” ujar Astika. 017