Bupati-Wabup Karangasem Ucapkan Selamat Galungan dan Kuningan, Ajak Tetap Disiplin Terapkan Prokes

BUPATI Karangasem, IGA Mas Sumatri; bersama Wabup I Wayan Artha Dipa. Foto: ist
BUPATI Karangasem, IGA Mas Sumatri; bersama Wabup I Wayan Artha Dipa. Foto: ist

KARANGASEM – Menyambut perayaan Hari Raya Galungan  pada Rabu (16/9/2020) dan Kuningan pada Sabtu (26/9/2020) mendatang, patut dimaknai sebagai momentum meningkatkan kesucian dan sradha (kepercayaan) bakti karena Galungan dan Kuningan mengandung makna penting bagi kehidupan. Saat pandemi Corona saat ini, Galungan tepat untuk memaknai spirit Dharma demi meningkatkan toleransi dan rasa syukur atas segala karunia Tuhan.

Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri; bersama Wakil Bupati (Wabup) I Wayan Artha Dipa, Minggu (13/9/2020) mengajak seluruh umat Hindu untuk dapat memaknai dengan senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Namun, tetap dengan kesucian pikiran, perkataan, perilaku, sertasradha bakti ke hadapan Ida Hyang Widhi Wasa beserta semua manifestasi-Nya. 

Bacaan Lainnya

Wabah, kata Sumatri, bukan alasan untuk tidak merayakan hari raya. Dia justru berharap masyarakat dapat merayakan Galungan dan Kuningan dengan suka cita, tapi wajib tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) mencegah penyebaran Covid 19. Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah, kata dia, sesungguhnya wujud Dharma dalam diri.

“Segala kekacauan pikiran itu (byaparaning idep) itulah yang dipercaya sebagai wujud Adharma. Dari konsepsi inilah kemudian didapat kesimpulan, hakikat Galungan adalah untuk merayakan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan),” ulas Mas Sumatri.

Baca juga :  Hujan Hanya 30 Menit, Kota Bangli Dikepung Banjir

Karena itu, sambungnya, sepatutnya umat Hindu memaknai Galungan dan Kuningan sebagai hari untuk mulai melaksanakan jalan kebaikan dan kebenaran. Itu semua sebagai tuntunan untuk menjalankan segala swadarmaning (kewajiban) kehidupan di dunia ini. Momentum Galungan dan Kuningan, kata dia, sebagai hari raya yang benar-benar mampu mengendalikan sifat-sifat  keburukan dalam diri untuk menjadi sifat-sifat kebaikan. Hanya dengan cara itu kemenangan Dharma yang sesungguhnya dapat diwujudkan nyata dalam menjalankan kewajiban kehidupan.

“Bukan sekedar melaksanakan tradisi rutin semata tanpa pemaknaan yang benar dan sungguh-sungguh, seperti melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama. Misalnya mabuk-mabukan, trek-trekan, serta perilaku yang dapat merugikan dan membahayakan orang lain. Apalagi acuh terhadap imbauan pemerintah dalam menjalankan prokes demi keselamatan bersama. Itu yang harus kita hindari,” tegasnya didampingi Artha Dipa.

Semoga melalui kemenangan Dharma, imbuhnya, semua umat Hindu di Bali, khususnya di Kabupaten Karangasem, lebih mendekatkan diri kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa. Hal tersebut dalam meningkatkan kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan Karangasem Cerdas, Bersih dan Bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana. 017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.