GIANYAR – Pada saat masa pandemi Covid-19 banyak yang kehilangan mata pencarian, salah satunya Gusti Ngurah Dharma, perajin kerajinan tangan. Usaha yang digeluti mulai sepi pesanan. Akhirnya tahun 2020 dia mencoba usaha kuliner yang dipasarkan secara online (daring) dengan menu betutu ayam dan bebek. Namanya juga unik, Betutu Cagaan Masari alias Ceketer atau Ceng Kenceng Terus.
Ditemui Minggu (13/3/2022), dia menuturkan awalnya mengunggah hasil olahan betutunya ke medsos. Dari beberapa pesanan yang masuk, dia mendapat beberapa masukkan. Pelan tapi pasti olahan betutu Cagaan Masari dikenal sejumlah kalangan, termasuk pejabat di Kabupaten Gianyar.
“Usahanya diberi nama Betutu Cagaan Masari. Saya ingin mengangkat daerah asal, yaitu Banjar Cagan Kelod, Desa Pejeng Kangin, Tampaksiring. Sedangkan Masari merupakan doa agar usaha kuliner ini selalu mendapat keberkahan,” kisahnya
Pria yang biasa disapa Ajik Ceketer ini melanjutkan, betutunya diolah dengan cara tradisional menggunakan tungku dan kayu bakar. Durasi masaknya pun cukup panjang, 4-6 jam. Racikan bumbu yang digunakan adalah rajang Bali, serta beberapa bumbu rahasia lainnya untuk menghasilkan rasa yang kuat, pedas dan kaya akan rempah.
“Dari awal usaha kuliner, sudah empat kali ganti resep. Saya masih sangat terbuka dengan kritik dan saran pelanggan, demi terciptanya resep yang sempurna untuk menjamin kepuasan pelanggan,” ungkapnya.
Di setiap tungku, sebutnya, dia bisa memasak 20 ekor ayam sekaligus. Dalam satu hari rata-rata pesanan ayam betutu dari 10 sampai ekor pesanan. Kalau rerahinan, sehari bisa mencapai lebih dari 100 pesanan. Selain bumbu, pengemasan ayam juga menggunakan wadah sokasi yang dibuat dari anyaman bambu.
Untuk satu ekor ayam betutu, dia membandrol seharga Rp100 ribu, sudah termasuk sayuran, sambal matah (sambal mentah khas Bali), timun, dan kacang. Untuk melayani pelanggan, dia membuka layanan pesan melalui WhatsApp 087855493386.
Yang agak unik, dia langsung yang mengantar ke pembeli jika ada pesanan. Dia berprinsip menjadikan pelanggan sebagai bagian dari keberadaan ayam betutu Cagaan Masari miliknya. “Karena setiap pelanggan berhak memberi masukan dan saran, jadi secara tidak langsung pelanggan juga merupakan bagian dari ayam betutu Cagaan Masari ini,” jelasnya.
Tidak hanya melayani pesanan antar, dia juga menerima pesanan makan di tempat, hanya saja harus pesan terlebih dahulu. “Ada paket untuk enam orang, seharga 200 ribu. Sudah lengkap dengan nasi, minum, ayam betutu, sayur, timun, kacang, dan sambal matah,” bebernya.
Selain melayani ayam betutu, dia juga melayani bebek betutu. Ia berharap usaha Betutu Cagaan Masari, mendapat dukungan dari pencinta kuliner, sehingga usahanya lebih berkembang. “Terima kasih untuk pelanggan Betutu Cagaan Masari, salam ceketer, ceng kenceng terus,” kelakarnya. adi