BANGLI – Warga Banjar Adat Pule, Kelurahan Kawan, Bangli berharap bisa mengelola parkir di Pasar Kidul Bangli yang masuk wilayahnya. Sebab selama ini pengelolaan parkir Pasar Kidul di bawah Dinas Perhubungan Bangli.
Kelian Banjar Adat Pule, Made Sukadana, Rabu (4/5/2022) mengakui ada keinginan krama untuk bisa mengelola parkir di Pasar Kidul. Dia bersama Kepala Pasar Kidul juga telah menyampaikan keinginan tersebut kepada Bupati Bangli. ”Kami sempat audiensi dengan Bapak Bupati untuk menyampaikan keinginan mengelola parkir di Pasar Kidul,” ujarnya.
Hingga kini dia mendaku sebatas menunggu saja hasil koordinasi yang dijembatani Kepala Pasar Kidul dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli. Pada prinsipnya dia siap melaksanakan apa pun yang menjadi regulasi dalam pengelolaan parkir.
Pertimbangan yang melatarbelakangi keinginan mengelola parkir Pasar Kidul, jelasnya, antara lain lokasi pasar ada di wewidangan (wilayah) Banjar Adat Pule. Di samping itu, dia ingin mempekerjakan warga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. “Sama halnya dengan pengelolaan parkir untuk Alun- alun Kota Bangli yang melibatkan banjar adat,” paparnya.
Kepala Dinas Perhubungan Bangli, I Ketut Riang, di kesempatan terpisah, mengaku sejauh ini belum ada surat permohonan yang masuk terkait pengelolaan parkir di Pasar Kidul. Untuk pengalihan pengelolaan parker, dia menilai bisa saja dilakukan dengan berdasarkan kajian dan mendapat izin Bupati. ”Bisa saja dilakukan asal memenuhi regulasi yang ada,” katanya.
Mengenai pengelolaan parkir di Alun-alun Kota Bangli, dia mengaku kekurangan petugas dan akhirnya pengelolaan melibatkan Banjar Adat Belungbang. Untuk target pendapatan parkir Pasar Kidul dan pasar senggol, angkanya mencapai Rp24 juta per bulan dengan jumlah jukir sebanyak 17 orang. ”Untuk jukir di Pasar Kidul berasal dari beberapa wilayah, ada yang dari Kecamatan Tembuku dan Susut serta Bangli,” tandasnya. gia