Atasi Kemiskinan NTB, Iqbal-Dinda Harus Fokus Garap Sektor Pariwisata dan Pertanian

Dr. Iwan Harsono. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MATARAM – Pengembangan pertanian dan pariwisata terintegrasi harus menjadi fokus Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih, Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri, dalam lima tahun pemerintahannya. Sektor pertanian masih menyumbang angka terbesar untuk jumlah kemiskinan ekstrem di NTB. Sebab, penduduk miskin banyak bekerja sebagai buruh tani dan perkebunan.

“Jika Iqbal-Dinda ingin mengurangi kemiskinan, fokus pembangunan lima tahun harus diarahkan ke pertanian dan pariwisata,” ujar akademisi Fakultas Ekonomi Unram, Dr. Iwan Harsono, usai menghadiri rapat dengar pendapat Komisi III DPRD NTB dengan mitra OPD, Kamis (23/1/2025).

Bacaan Lainnya

Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB merilis angka kemiskinan di NTB per September 2024. Persentase penduduk miskin sebesar 11,91% atau setara 658 ribu orang lebih.

Menurut Iwan, pembangunan sektor pertanian dan pariwisata selama ini justru terkesan dilupakan. Padahal kedua sektor ini merupakan basis ekonomi masyarakat NTB yang banyak tinggal di wilayah perdesaan. “Kalau Pak Iqbal mau kerjakan dua hal ini, saya yakin ekonomi NTB akan bisa bergerak lebih maju,” sarannya.

Rencana Iqbal-Dinda yang akan menata birokrasi Pemprov melalui meritokrasi, juga dipandang sesuatu yang baik. Apalagi meritokrasi di seluruh instansi pemerintah selama ini tidak berjalan baik. Pekerjaan rumah Iqbal-Dinda dipandang cukup banyak, dan meritokrasi jalan terbaik untuk menata ulang birokrasi guna memberi pengakuan serta penghargaan kepada ASN berprestasi atau punya kemampuan.

Baca juga :  Tokoh Berjiwa Pragmatis

Meski Iqbal lama berkarir di luar NTB sampai menjadi Duta Besar Turki, Iwan yakin Iqbal akan dapat membawa harapan baru bagi kemajuan provinsi NTB. Sebab, tidak bergeraknya sektor pariwisata selama ini lantaran ketiadaan investasi hingga wisatawan yang datang ke NTB. Terlebih kemampuan APBD NTB ditambah 10 kabupaten/kota di wilayah setempat hanya berkisar di angka Rp25 triliun.

Di sisi lain, PDRB yang bisa diraup Provinsi NTB dan 10 pemda itu jika dikalkukasi angkanya berkisar Rp170 triliun. “Hanya dengan kedatangan investor, maka ekonomi NTB akan juga bisa bergerak di tengah keterbatasan APBD,” lugasnya.

Dengan Iqbal yang lama berada di luar negeri, ulasnya, tentu investor asing sesuai janjinya akan dengan mudah digaet datang ke NTB, termasuk juga wisatawannya. Jika wisatawan banyak datang, mereka harus dibuat nyaman. Termasuk bagaimana memperbanyak rute penerbangan baru ke NTB.

Dalam pandangannya, program Iqbal-Dinda yang akan membuat KEK pertanian dan perikanan juga dianggap sangat tepat untuk menumbuhkembangkan potensi NTB, yang dikenal sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional selama ini.

KEK pertanian dan perikanan juga adalah salah satu solusi untuk mengurangi kemiskinan di NTB. Hanya, semua program melalui visi dan misi tidak akan bisa terwujud jika tidak tertuang dalam RPJMD. “Bila perlu RPJMD ini disosialisasikan ke masyarakat secara luas, sehingga mereka tahu arah pembangunan daerahnya,” urainya memungkasi. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.