Woodball PON XXI : Jateng Rebut Emas Double Stroke Putra, Bali Kebagian Perunggu

ATLET woodball Jawa Tengah Marga Nugraha Susilo memukul bola pada final kategori single stroke putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 di lapangan Golf Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Rabu (18/9/2024). foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANDA ACEH – Pasangan atlet woodball Ariska dan Surya Aditya Pratama dari Jawa Tengah merebut emas nomor double stroke putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 yang digelar di Lapangan Golf Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Rabu (18/9/2024).

Pada laga final, Ariska-Surya berhasil menyelesaikan 12 fairway atau lintasan dengan 48 pukulan. Apabila diakumulasikan dengan jumlah pukulan di fase penyisihan yakni 100 pukulan dalam 24 fairway, maka mereka mendapatkan nilai akhir 148 pukulan. Dengan begitu, mereka menempati posisi teratas papan klasemen dan berhak meraih medali emas.

Bacaan Lainnya

Kemudian ada pasangan Ahris Sumaryanto dan Ahmad Faqih dari Banten yang menyabet medali perak setelah menyelesaikan 12 fairway babak final dengan 49 pukulan ditambah jumlah pukulan di 24 fairway babak penyisihan yakni 100 pukulan sehingga mendapat total 149 pukulan, beda tipis dengan peraih emas Ariska-Surya. Mereka membuka dan menutup pertandingan final dengan singkat yakni hanya dengan dua pukulan di masing-masing fairway.

Sementara medali perunggu didapatkan oleh wakil Bali yakni pasangan Danang Rizky Deyanto Putra dan Komang Ardiada Gunatama. Mereka mencatatkan 52 pukulan dalam 12 fairway final yang diakumulasikan dengan 102 pukulan dalam 24 fairway fase penyisihan sehingga totalnya menjadi 154 pukulan. Sama seperti Ahris-Ahmad, mereka juga menyelesaikan fairway pertama dan terakhir dengan gemilang yakni masing-masing mencatatkan dua pukulan.

Baca juga :  Dua Palinggih di Pura Beji Pejaten Hangus Terbakar, Kerugian Rp350 Juta

Adapun pasangan I Putu Ari Kuncoro dan Albertus Nathan Yusanto dari Jawa Timur yang lolos ke babak final gagal memperoleh medali karena mengumpulkan akumulasi pukulan terbanyak yakni 156 alias berada di peringkat paling bawah di mana dalam final mereka mencatatkan 56 pukulan.

Antisipasi Cuaca
Panitia cabor woodball melakukan pemadatan jadwal pertandingan mengantisipasi cuaca ekstrem yang beberapa hari terakhir melanda lokasi pertandingan yakni Lapangan Golf Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar.

Pertandingan Rabu (18/9), mulanya hanya akan mempertandingkan babak final nomor single stroke putra dan putri. Namun, pihak panitia memutuskan untuk melangsungkan, pada hari yang sama, pertandingan double mix fairway yang tertunda akibat hujan lebat pada Selasa (17/9) dan babak final double stroke putra yang rencananya digelar pada Kamis (19/9).

Technical Delegate woodball PON XXI Aceh-Sumut 2024 Nurhasanah menjelaskan, pemadatan jadwal diterapkan guna mengantisipasi adanya nomor pertandingan yang tidak tuntas dilombakan atau tidak berjalan dengan maksimal akibat guyuran hujan lebat yang sewaktu-waktu bisa datang.

“Akhirnya kami coba, dengan melihat kondisi cuaca, sehingga kami mainkan sepadat mungkin atlet-atlet itu. Kami himbau kepada seluruh manajer kontingen untuk bersiap kapan pun dipanggil untuk dimainkan, semua atlet harus siap mengingat kondisi (cuaca) cukup ekstrem ya,” kata Nurhasanah, yang dilansir posmerdeka.com dari antaranews.

Ia mengakui dengan jadwal pertandingan yang dipadatkan, berdampak kepada stamina atlet-atlet yang bertanding. Namun, Nurhasanah menilai bahwa performa para atlet di lapangan masih cukup baik mengingat selama menjalani persiapan di Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda), mereka terbiasa untuk latihan di lapangan sepanjang hari.

Baca juga :  Cueki Kader Gabung ke Nasdem, Demokrat Siap Usung Kader di Pilkada NTB

“Selama Pelatda yang saya tahu, hasil dari laporan semua provinsi, mereka itu sepanjang hari memang ada di lapangan sehingga kita mainkan mereka, misalnya ada yang dua nomor untuk hari ini, performa mereka saya yakin dan saya lihat masih oke,” ujarnya.

Nurhasanah menambahkan, pihaknya selalu mengomunikasikan terlebih dahulu setiap perubahan terkait jadwal pertandingan kepada para kontingen peserta dan setiap keputusan diambil atas persetujuan mereka. “Kami ambil keputusan itu, kami kembalikan semuanya ke pihak manajer kontingen jadi tidak ada konflik lah,” tegasnya.

Menurutnya, dalam pertandingan cabang olahraga di ruang terbuka (outdoor) pihak panitia selalu menyisakan satu atau dua hari sebagai waktu cadangan. Hari cadangan tersebut nantinya bisa dimanfaatkan apabila terjadi perubahan jadwal mendadak karena faktor cuaca, termasuk penundaan pertandingan.

“Kalau di bulan-bulan yang cuaca panas itu aman, mungkin kasih spare satu hari aman. Tapi kalau mulai September ke sana itu saya ambil spare hari minimal dua hari karena cuaca tidak bisa kita atur,” pungkasnya.

Adapun cabang olahraga woodball PON XXI Aceh-Sumut 2024 masih menyisakan satu pertandingan terakhir pada Kamis (19/9) yakni babak final double stroke putri yang diikuti oleh agenda Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) kepada para peraih medali. yes

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.