DENPASAR – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM RI), Teten Masduki, mengatakan Bali menyimpan potensi industri wellness (kebugaran dan kecantikan) yang luar biasa. Ia mengajak Universitas Hindu Indonesia (Unhi) untuk berkolaborasi membangun ekosistem industri wellness Bali agar mampu bersaing di pasar global. Hal itu disampaikannya saat mengunjungi kampus Unhi Denpasar, Jumat (6/5/2022).
Dalam kunjungan ini, sang menteri disambut dengan kejutan kue ulang tahun (ultah) sebab pada hari itu bertepatan ultahnya yang ke-59. Teten juga disuguhi loloh karya Ayurweda Unhi. Teten sempat meninjau Purana Wellness di Griya Sehat Unhi Bali. Purana Wellness merupakan pusat untuk mempelajari kearifan lokal terkait kebugaran berdasarkan lontar Bali kuno.
“Kami sivitas akademika Unhi merasa sangat terhormat kedatangan Menteri,” ujar Rektor Unhi, Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS, menyambut kunjungan Menkop UMKM.
Rektor mengatakan, Unhi saat ini sedang fokus mengembangkan wellness Bali. Unhi mempunyai program untuk membangkitkan UMKM di Bali setelah dilanda pandemi. Menurutnya, hal ini perlu dukungan semua pihak. Termasuk Menkop UMKM. “Kami bersama Pemprov bagaimana membangun ekosistem UMKM di Bali. Banyak program sudah diajukan ke kementerian, barangkali nanti bisa dibantu Pak Menteri,” ucap Damriyasa.
Teten Masduki pun mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat di Unhi. Ia menyampaikan, Kementerian saat ini sedang menata seluruh ekosistem untuk tumbuh dan berkembangnya koperasi dan UMKM. Mulai akses pembiayaan, pasar, pemanfaatan teknologi, hingga pengembangan kewirausahaan. “Kami ingin UMKM tidak lagi dipandang ekonomi rumah tangga, atau bumper ekonomi nasional,” ujarnya.
Menteri Teten meyakini masa depan ekonomi Indonesia ada di UMKM, tetapi harus punya daya saing global. Produk-produk berbasis kreativitas gudangnya ada di Bali. Unhi diharapkan terus menggali keunggulan domestik Bali. Salah satunya produk-produk wellness. “Di negara maju, kesehatan bukan lagi berbasis kuratif atau pengobatan, tetapi preventif, bagaimana mencegah sakit. Saya syukur atas lahirnya Purana Wellness di Unhi,” katanya.
Ia menjelaskan, pengembangan industri wellness Bali sangat mungkin dilakukan. Hal ini mengingat bahan untuk industri wellnes di Bali sangat lengkap. Mulai dari keluhuran nilai-nilai, literasi, tradisi, adat, budaya serta kepercayaan masyarakat Bali. Beragam kekayaan sumber daya alam yang menjadi komposisi utama dalam pengembangan produk-produk kreatif di sektor wellness. Selain itu, produk wellness Bali juga punya keunggulan dengan keberadaan Bali sebagai destinasi wisata.
Ia mencontohkan, spa sebagai bagian industri wellness, spa terbaik di dunia ada di Bali. Kemudian ada hand sanitizer, essential oil, produk herbal seperti jamu. Mumpung produk wellness ini sedang booming di luar negeri, kata dia, Bali harus mengambil peluang ini.
“Kalau kita padukan kampus salah satunya di Unhi dengan inkubator bisnisnya dan dukungan Indonesia Wellness Institute, bisa menjadikan Bali sebagai pilot project industri wellness dunia. Saya optimis dengan Unhi bisa jadi pilot project ini,” katanya. rap