Warga Sukawati Padati Pasar Gotong Royong

WARGA belanja kebutuhan sehari-hari di Pasar Gotong Royong, di Wantilan Jaba Pura Dalem Gede Desa Adat Sukawati. Foto: ist
WARGA belanja kebutuhan sehari-hari di Pasar Gotong Royong, di Wantilan Jaba Pura Dalem Gede Desa Adat Sukawati. Foto: ist

GIANYAR – Krama Desa Adat Sukawati memadati Pasar Gotong Royong yang digelar di Wantilan Jaba Pura Dalem Gede, Desa Adat Sukawati, Rabu (9/9). Ibu-ibu memborong kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, bawang merah, dan bawang putih. Ada juga produk lainnya yang dijual lebih murah daripada harga jual di pasaran.

Bendesa Adat Sukawati, I Nyoman Suantha, mengatakan, pasar murah ini digelar oleh Perusda Provinsi Bali. ‘’Kami membantu sosialisasi ke masyarakat melalui kelian banjar dan menyediakan tempat,’’ jelasnya.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, animo masyarakat berbelanja cukup tinggi. Mulai dibuka pukul 08.00 Wita, masyarakat sudah ada yang belanja. Dari segi harga disebut lebih hemat seribuan dibanding harga di pasaran. Jadi, imbuhnya, jika belanja beberapa produk, pembeli lumayan bisa hemat belasan ribu. Ibu-ibu diyakini sudah memperhitungkan hal itu sebelum belanja.

Pasar gotong royong ini juga digelar terkait menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. “Biasanya yang harganya naik jelang Galungan itu bawang putih dan bawang merah. Di sini per hari ini dijual 26 ribu rupiah per kilogram,” jelasnya.

Kepala Koordinator Lapangan Pasar Gotong Royong untuk Desa Adat, Ida Bagus Nyoman Devina Yesa, menambahkan, pasar ini memangkas biaya distribusi. Sebab, jelasnya, produk yang dijual langsung dari petani ke konsumen. Sasaran kegiatan yakni desa adat di seluruh Bali. “Saat ini baru digelar di lima desa adat yakni Desa Kemenuh, Desa Sukawati, Desa Adat Jro Kuta Pejeng, Desa Aan Klungkung, dan besok (hari ini) kami ada di Desa Taman Bali, Bangli,” jelasnya.

Baca juga :  Serahkan Hadiah Program Desa Sadar QRIS di Karangasem, Bank BPD Bali Sukses Support Digitalisasi Penerimaan Pajak-Retribusi

Harga produk yang dipasarkan, ulasnya, ada yang memang murah dan ada yang menyesuaikan harga pasar. Ada pula yang harganya fluktuatif, semisal bawang goreng. Yang pasti tidak lebih mahal dari harga di pasaran.

Untuk menentukan harga jual, dia lebih dahulu melakukan survei harga di pasar. Berdasarkan pengalaman, antusias masyarakat belanja di pasar murah cukup tinggi. ‘’Kemarin ada sampai jam 10 sudah habis, bergantung animo dan kemampuan daya beli masyarakat,’’ pungkasnya. 011

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.