KARANGASEM – Warga Banjar Labuan, Manggis, Karangasem, dikagetkan dengan temuan minyak di tepi Sungai Tukad Muar, sebelah barat Depo Pertamina Manggis yang berada di wilayah banjar tersebut. Seorang nelayan tak sengaja menemukan, karena mencium bau minyak sangat menyengat.
Kecurigaan warga airnya mengandung minyak sebenarnya sejak dua bulan lalu, tapi baru sekitar sepekan terakhir mereka ramai-ramai menggali lubang untuk membuktikannya. Hasilnya, warga menemukan air bercampur minyak warna hitam coklat kuning di kedalaman 1 sampai 2 meter lubang yang digali.
Malah ada minyak muncul meski tanah digali hanya beberapa centimeter. Temuan ini dimanfaatkan warga sekitar dengan menambang minyak campur air tersebut, menyaringnya untuk dicoba digunakan di mesin kapal nelayan.
Berdasarkan pantauan, Minggu (20/9) sejumlah warga masih menggali lubang di areal tanah pribadi dekat sebelah barat Depo Pertamina untuk mencari minyak. Mereka menggunakan gayung yang diikat kayu dan ember atau jeriken besar ukuran 35 liter.
Nengah Wenten, nelayan setempat, mengeluh warga banyak dirugikan meski dia tetap ikut mencoba mencari minyak di areal tersebut. Kemunculan minyak di galian tanah warga ini dicurigai warga akibat kebocoran dari Depo Pertamina. “Warga dekat sini merasa terganggu, tidak bisa tidur, karena baunya menyengat bikin pusing. Kadang-kadang jika anginnya kencang, baunya sampai 500 meter,” keluhnya.
Tidak hanya itu, akibat kandungan minyak tersebut, air sungai menjadi tercemar hingga tidak bisa lagi dimanfaatkan untuk memberi minum ternak sapi mereka. Pohon-pohon yang ada di sekitar, seperti pohon pisang, banyak yang layu dan mati. Sejumlah warga khawatir kesehatan mereka dan anak-anak yang tinggal di areal tersebut ikut terganggu.
Integrated Terminal Manager Manggis, Bambang Soeprijono, yang dimintai konfirmasi via Whatsapp, Minggu (20/9) mengaku belum bisa memastikan apakah minyak dari kebocoran atau tidak. Menurut Bambang, saat ini pihaknya tidak bisa menduga-duga karena untuk memastikannya masih dilakukan mitigasi. “Dari kami tidak menduga, tapi saat ini kami lagi proses mitigasi untuk hal tersebut,” sahutnya. 017